Ada 153 warga yang terkonfirmasi ada di dua titik pengungsian ..."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan kebutuhan dasar warga yang mengungsi terdampak kerusuhan di Tolikara, Provinsi Papua, terpenuhi.

"Saya sudah mengomunikasikan dengan Kapolri bahwa mereka yang ada di dua titik pengungsi itu logistiknya aman, saya juga ke sana untuk memastikan bahwa betul ini aman," katanya di Jakarta, Senin.

Khofifah berencana akan meninjau langsung kebutuhan pengungsi pada kunjungan kerjanya yang dijadwalkan pada Rabu (22/7) setelah ke Kabupaten Lani Jaya guna meninjau stok logistik bagi warga yang terdampak hujan es.

Ia mengatakan, komunikasi cukup intensif dilakukan dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Badrodin Haiti terkait kondisi warga yang mengungsi.

Selain memastikan kebutuhan dasar mereka, seperti logistik dan matras, Khofifah juga akan mengecek data terkait rumah toko yang terbakar.

Selain itu, Kementerian Sosial akan menyiapkan tenaga pekerja sosial sesuai prosedur operasional standar (standard operation procedure/SOP) untuk memberikan penanganan terhadap dampak trauma pasca-konflik warga di Tolikara, terutama untuk anak-anak dan lanjut usia.

"Sesuai SOP Kemensos, kalau ada di antara mereka yang rukonya terbakar, maka ada hak mereka untuk mendapatkan renovasi," katanya.

Dia menjelaskan, terkait dengan dampak dari bencana sosial menjadi tugas Kemensos untuk menanganinya, terlebih lagi ada warga yang mengungsi.

"Ada 153 warga yang terkonfirmasi ada di dua titik pengungsian, yaitu di Koramil dan di belakang Polres setempat," katanya.

Data yang diterima Mensos, sebanyak 63 ruko dan satu mushalla terbakar, 38 KK atau 153 jiwa mengungsi. Peristiwa tersebut terjadi tepat saat pelaksanaan shalat Idul Fitri pada Jumat (17/7).

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015