Lampung Timur (ANTARA News) - Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas di Lampung Timur, Ir Dulhadi menjelaskan alasan ketiadaan atraksi gajah jinak di Pusat Konservasi Gajah yang selama ini ada dan menjadi daya tarik wisata di sini.

Dulhadi di Way Kambas Lampung Timur, Kamis, menjelaskan penutupan atraksi gajah yang biasanya bisa dinikmati para pengunjung di Pusat Konservasi Gajah (dulu, Pusat Latihan Gajah/PLG) Lampung Timur ini, karena penerimaan dana dari atraksi gajah tersebut belum diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Dia menjelaskan, PP No. 12 Tahun 2014 itu mengatur tentang tarif masuk pengunjung dan tarif kendaraan, sementara tarif hiburan gajah belum diatur dalam PP tersebut.

"Alasan penutupanya itu, karena adanya edaran dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup agar atraksi gajah dan hiburan gajah dihentikan," ujarnya, saat dihubungi melalui telepon genggamnya.

Menurutnya, dengan belum diatur tarif hiburan gajah dalam PP tersebut, atraksi gajah di Way Kambas saat ini dihentikan.

"Karena selama atau sebelumnya ini tarif hiburan oleh gajah itu belum masuk dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP, sehingga saat ini hiburan atraksi gajah dihentikan untuk menghindari dugaan korupsi dan hal-hal yang tidak diinginkan," katanya menjelaskan.

Sebelumnya, pengunjung yang ingin melihat atraksi gajah jinak terlatih di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) pada liburan Lebaran 2015 ini kecewa, dan mengeluhkan ketiadaan atraksi yang biasanya menjadi tontonan menarik di objek wisata andalan Provinsi Lampung ini.

Sejumlah pengunjung di TNWK, Minggu (19/7), mengaku kecewa karena tidak bisa lagi menikmati hiburan berupa atraksi gajah jinak yang terlatih, termasuk tidak bisa lagi menaiki gajah jinak seperti sebelumnya.

Padahal ratusan hingga sekitar 1.000-an lebih pengunjung mendatangi TNWK, usai Lebaran pada Minggu.

Para pengunjung yang berencana ingin memanfaatkan liburan Lebaran hari ke-3 dengan mengunjungi Pusat Konservasi Gajah (dulu Pusat Latihan Gajah) di TNWK ini pun harus kembali lagi.

Namun sebagian pengunjung lainnya yang tetap bertahan, meski kecewa memanfaatkan kunjungannya hanya untuk berjalan-jalan dan melihat beberapa gajah jinak yang diikat dengan rantai pada sebuah batang kayu di tengah areal objek wisata ini.

Pengunjung sedikit terhibur dengan adanya beberapa ekor gajah itu, dengan memanfaatkannya untuk berfoto-foto.

Kekecewaan pengunjung bertambah karena harus membayar cukup mahal untuk masuk ke tempat ini, meskipun atraksi gajah itu sudah tidak ada lagi.

Pengunjung pengguna kendaraan roda dua dikenakan tarif Rp25 ribu, sedangkan pengunjung pengendara kendaraan roda empat dikenakan tarif Rp50 ribu sekali masuk.

Salah seorang pengunjung, Purnomo (28), warga Labuhan Maringgai yang datang bersama rombongan keluarganya mengaku kecewa, karena tidak dapat menyaksikan atraksi gajah jinak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Padahal menurutnya, Taman Nasional Way Kambas ini adalah pilihan utama untuk dikunjungi setiap lebaran bagi warga Lampung Timur saat ingin berlibur untuk mengunjungi konservasi gajah ini.

Sejumlah pengunjung lainnya juga mengungkapkan kekecewaan mereka dengan pihak pengelola Taman Nasional Way Kambas ini.

Menurut mereka, seharusnya pihak TNWK jauh hari telah mempublikasikan penghentian hiburan gajah jinak di sini.

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015