Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena perdagangan teknikal (technical trading) dan melemahnya dolar AS menyebabkan sedikit "rebound" di logam mulia.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 2,6 dolar AS atau 0,24 persen, menjadi menetap di 1.094,10 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Meskipun sedikit meningkat akibat perdagangan teknikal, emas terganjal melambung lebih tinggi karena laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim pengangguran mencapai posisi terendah dalam 42 tahun.

Klaim pengangguran pendahuluan turun 26.000 selama pekan yang berakhir 18 Juli menjadi 255.000. Ini tak terduga, dan analis mencatat bahwa itu mungkin mempengaruhi laporan ketenagakerjaan pada Juli.

Emas mendapat beberapa dukungan ketika Indeks Dolar AS turun sebesar 0,39 persen menjadi 97,07 per pukul 18.08 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Logam mulia telah bertahan rendah karena harapan untuk peningkatan suku bunga Federal Reserve AS. Kenaikan suku bunga Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Belum ada kenaikan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika Serikat.

Perak untuk pengiriman September turun 2,9 sen atau 0,20 persen, menjadi ditutup pada 14,701 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 1,2 dolar AS atau 0,12 persen, menjadi ditutup pada 981,10 dolar AS per ounce.

(T.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015