Jambi (ANTARA News) - Kebakaran lahan gambut di Desa Gambut Jaya Kumpeh, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi semakin meluas dan mendekati pemukiman warga setempat.

Ketua Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) Desa Gambut Jaya, Basir, ketika dihubungi dari Jambi, Jumat mengatakan, warga sekitar bersama petugas masyarakat peduli api Desa Gambut Jaya terpaksa terus berjaga agar api tidak sampai ke lahan yang berada di pinggiran pemukiman warga.

"Apinya terus membesar, sudah hampir sampai ke pemukiman warga. Namun warga terus berjaga-jaga supaya api tidak menjalar ke kebun plasma dan memasuki pemukiman," kata Basir, Jumat.

Upaya dari masyarakat peduli api tidak bisa maksimal karena keterbatasan peralatan, personilnya dibantu masyarakat hanya memadamkan api yang mendekati ke pemukiman.

"Kalau memadamkan sekeliling kita tidak sanggup, warga juga banyak yang tidak tahan asap, peralatan kita juga tidak memadai," katanya.

Basir juga mengungkapkan bahwa tim Manggala Agni Provinsi Jambi sedang dalam perjalanan menuju lokasi. Dia meyakini Manggala Agni akan mampu memadamkan api kebakaran di lahan gambut itu.

Kepala Bidang Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Bestari, membenarkan bahwa Tim Manggala Agni sudah ke lokasi kebakaran. Menurutnya Manggala Agni yang diterjunkan sudah siap tempur.

"Satu regu (15 orang) Manggala Agni sudah terjun ke lokasi. Mereka akan berada di sana selama tiga hari, pantang pulang sebelum padam," kata Bestari.

Menurutnya, peralatan yang dibawa regu Manggala Agni sangat memadai, dia meyakini api kebakaran di lahan gambut Kumpeh itu bisa diatasi.

"Saya pikir peralatan mereka sudah memadai, kalaupun sampai tiga hari api belum padam dan BBM serta stok makanan mereka kekurangan, mungkin regu itu ditarik dan aplus dengan regu lain atau ada penambahan personil. Itu kita lihat dahulu perkembangan di lapangan," katanya menjelaskan.

Selain itu, kata Bestari, perusahaan sawit di wilayah setempat juga membantu upaya pemblokiran menjalarnya api dengan menurunkan tiga unit alat berat.

Kebakaran lahan gambut sudah terjadi sejak 10 hari jelang Lebaran 2015. Lokasi pertama kebakaran itu, yakni di hutan perbatasan Jambi-Palembang, asap yang membumbung tinggi pun terus terbawa angin. Dampaknya, api makin cepat menjalar hingga masuk di kawasan hutan gambut Desa Gambut Jaya. Diperkirakan sekitar 200 hektare lahan gambut di wilayah desa itu sudah terbakar.

Sementara itu, Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jambi, Dalmanto, mengatakan bahwa saat ini lima daerah sedang mempersiapkan SK Kepala Daerah tentang siaga darurat kebakaran untuk di sampaikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

Lima daerah yang sedang memproses SK bupati itu yakni, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Muarojambi, Batanghari dan Tebo.

"Kemungkinan SK bupati itu selesai Senin depan, selanjutnya diteruskan ke gubernur. Lalu gubernur mengeluarkan SK lagi berdasarkan rekomendasi dari kepala daerah minimal dua kabupaten untuk disampaikan ke BNPB agar bantuan seperti water boombing, modifikasi cuaca dan operasional darat dari BNPB segera turun," jelasnya.

Disinggung penyebaran asap akibat kebakaran lahan gambut tersebut, Dalmanto mengatakan dampak asap belum begitu terasa. Asap menurutnya masih dalam kondisi sehat.

Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015