... satu komitmen bangsa pasca dibentuknya konstitusi adalah tidak ada lagi yang berhak melarang pihak manapun menjalankan ibadah...
Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR, Zulkifli Hasan, mengatakan, kerusuhan di Tolikara seharusnya tidak terjadi karena perdebatan soal perbedaan di Indonesia sudah selesai dibicarakan sejak terciptanya UUD 1945 pada 18 Agustus 1945.

"Melalui para founding father kita, bangsa ini sudah berkomitmen untuk bersatu dalam keberagaman dalam wadah NKRI dan semuanya sudah tertera jelas dalam konstitusi Indonesia," kata dia dalam keterangan pers, Sabtu. 

"Apabila kita mempersoalkan kembali soal perbedaan, itu berarti kita mengalami kemunduran sangat jauh, artinya kembali lagi hidup pada masa sebelum tanggal 18 Agustus (1945)," lanjut dia. 

Dia mengatakan, salah satu komitmen bangsa pasca dibentuknya konstitusi adalah tidak ada lagi yang berhak melarang pihak manapun menjalankan ibadah. Sebab, menjalankan ibadah adalah hak asasi setiap warga bangsa Indonesia dan dilindungi.

"Kalau ada pihak yang melakukan pelarangan seperti di Tolikara, Negara dan pemerintah harus bertindak tegas, siapapun yang melanggar hukum harus ditindak," tegasnya.

Saat ini, tantangan bangsa Indonesia ke depan bukan lagi mempersoalan tentang idelologi, konstitusi, NKRI, dan keberagaman, tetapi menanggulangi kemiskinan, pengangguran, penegakan hukum, mewujudkan pemerintahan yang baik dan menciptakan sistem sosial budaya yang beradab.

"Toleransi, musyawarah, gotong royong harus menjadi nilai-nilai utama yang harus menjadi keseharian kita," ujar dia. 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015