Pekanbaru (ANTARA News) - Satu helikopter jenis Sikorsky telah tiba di Kota Pekanbaru untuk memperkuat upaya pemadaman kebakaran lahan dan hutan yang intensitasnya kian meningkat di Provinsi Riau.

Berdasarkan data Satuan Tugas Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan Riau di Pekanbaru, Minggu, helikopter Sikorsky menambah armada pemadaman dari udara setelah sebelumnya hanya mengandalkan helikopter MI 17. Kedua helikopter itu merupakan sewaan yang dibiayai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Helikopter Sikorsky tiba di Lanud Roesmin Nurjadin Kota Pekanbaru pada Sabtu siang (25/7) sekitar pukul 13.00 WIB. Direncanakan heli itu akan mulai aktif menjatuhkan bom air (water bombing) di lokasi kebakaran mulai hari Minggu ini.

"Kita kembali dengan tugas mulla kit untuk pelaksanaan water bombing sesuai rute yang sudah ditentukan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Edwar Sanger.

Heli pabrikan Rusia ini mampu menampung air hingga sebanyak empat ton tiap sekali terbang untuk memadamkan kebakaran.

Sementara itu, Kota Pekanbaru pada Minggu masih terselimuti kabut asap sisa kebakaran. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sugarin, mengatakan jarak pandang pada pukul 07.00 WIB hanya mencapai satu kilometer. Jarak tersebut merupakan batas minimal aman untuk aktivitas penerbangan.

Kemudian dari alat pemantau Indeks Standar Pencemar Udara di Kota Pekanbaru menunjukan kualitas udara dalam level "Sedang" akibat polusi asap.

"Secara umum kondisi cuaca di wilayah Riau cerah berawan disertai kabut asap tipis pada pagi dan malam hari," kata Sugarin.

Jumlah titik panas berdasarkan pantauan satelit Terra dan Aqua menyatakan ada 122 titik panas (hotspot) di Riau. Lokasi paling banyak terdapat di Kabupaten Pelalawan dengan 44 titik.

Kemudian lokasi lainnya berada di Kabupaten Bengkalis dengan 17 titik, Kampar 16 titik, Indragiri Hulu 14 titik, Indragiri Hilir delapan titik, Dumai tujuh titik, Rokan Hilir lima titik, Kuantan Singingi empat titik, dan Rokan Hulu dua titik.

"Titik panas dengan tingkat keakuratan di atas 70 persen mencapai 71 titik yang dipastikan titik api kebakaran," kata Sugarin.

Potensi kebakaran masih sangat tinggi karena suhu udara pada temperatur maksimal bisa mencapai 34 derajat Celcius dengan kelembaban 97 persen.

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015