Lebak (ANTARA News) - Puncak penumpang yang menggunakan angkutan kereta api melalui Stasiun Kereta Api Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten pada arus balik H+8 atau Minggu (26/7) mencapai 16.000 orang.

"Kami memprediksikan puncak arus balik itu mencapai 16.000 orang karena sehari sebelumnya sekitar 14.200 orang," kata Kepala Stasiun Rangkasbitung Urip di Lebak, Minggu.

Menurut dia, puncak arsu balik itu hingga ribuan orang saling berdesakan dan sulit bergerak.

Pihak stasiun membuka empat barisan untuk melayani penjualan tiket dengan pengawalan ketat dari kepolisian.

Kebanyakan penumpang arus balik itu menuju Stasiun Angke, Tanahabang, Palmerah, Kebayoran, Serpong, Serang, Cilegon dan Merak.

Mereka penumpang arus balik itu setelah merayakan lebaran di kampung halaman di wilayah Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang.

Kepadatan penumpang itu karena hari Senin (27/7) instansi pemerintahan, BUMN dan swasta sudah kembali masuk kerja.

Begitu juga sekolah sudah mulai kegiatan belajar mengajar.

"Kami bekerja keras agar semua penumpang itu tertib dan lancar, karena kapasitas stasiun tidak mampu menampung ribuan orang," katanya.

Menurut dia, bagi penumpang yang tidak terlayani angkutan kereta api lokal disarankan naik Commuter Line melalui Stasiun Maja.

Sebab penumpang KA lokal dibatasi oleh Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 08/2001.

Permen itu bagi penumpang KA lokal yang melebihi 150 persen dari kapasitas tempat duduk maka tidak boleh menjual tiket.

Karena itu, pihaknya menyarankan penumpang sebaiknya naik Commuter Line yang berbagai jurusan menuju Jakarta.

"Kami tidak melayani penjualan tiket jika KA sudah penuh karena berdasarkan permen itu," katanya.

Ia menyatakan angkutan lebaran tahun ini tidak ada penambahan kereta karena masih terlayani dengan baik.

Saat ini, PT KAI Stasiun Rangkasbitung dalam pelayanan mudik lebaran tahun 2015 mengoperasikan 15 kereta api.

Ke-15 kereta api tersebut terdiri dari KA Kelas Ekonomi, Ekspres Rangkasjaya, KA Ekspres Kalimaya dan Ekspres Krakatau dengan dua kali kedatangan dan keberangkatan.

Selain itu juga pengamanan melibatkan tim gabungan terdiri dari TNI, Kepolisian, Polsuska dan PKD.

"Kami memberikan pengamanan ketat agar para penumpang tidak menjadi korban pencopetan dan kejahatan lainnya," ujarnya.

Yuni warga Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak mengaku dirinya setiap Lebaran menggunakan kereta dengan alasan murah, aman dan nyaman juga kedatangan tepat waktu.

"Kami sudah lima tahun bekerja di Jakarta dan setiap Lebaran pulang mudik menggunakan KA," katanya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015