Padang (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang memantau sekitar 10 titik panas (hotspot) di Sumatera Barat (Sumbar) hingga Senin.

"Titik panas itu tersebar di kabupaten dan kota di Sumbar, masing-masing lima titik di Kabupaten Dharmasraya, tiga titik di Kabupaten Limapuluh Kota, dan dua titik di daerah Sijunjung," kata Kasi Observasi dan Informasi BMKG Padang, Budi Iman Samiaji di Padang Senin.

Menurutnya, saat ini curah hujan di daerah Sumbar relatif rendah dengan kelembapan mencapai 80 persen sehingga banyak lahan yang mengalami kekeringan.

"Lahan kering ini rentan kebakaran jika tidak hati-hati. Apalagi jika perilaku pembakaran lahan masih dilakukan oleh masyarakat," katanya.

BMKG memprediksi, curah hujan rendah di Sumbar masih akan berlangsung hingga pertengahan Agustus mendatang.

Sementara itu, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat, dari pantauan satelit Modis dan (Terra- Aqua) pada Minggu (26/7) terpantau 308 titik panas di wilayah Sumatera.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, 308 titik panas ini tersebar di Riau 122 titik, Sumatera Selatan 59 titik, Jambi 58 titik, Bengkulu 10 titik, Sumbar 19 titik, Sumut 25 titik, Bangka Belitung sembilan titik, Kepulauan Riau satu titik dan lima titik di Lampung.

Sutopo meminta agar kepala daerah dan aparat yang ada diharapkan aktif turun ke lapangan untuk melakukan pencegahan di daerahnya masing-masing karena menurut dia pencegahan lebih efektif dari pemadaman.

Dia juga mengingatkan adanya ancaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera menyusul meningkatnya jumlah titik panas akibat adanya penguatan aktivitas badai El Nino.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi badai El Nino akan melanda Indonesia hingga bulan November 2015 ini. Akibatnya, awal musim hujan di beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami kemunduran.

Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015