Banjarmasin (ANTARA News) - Sungai-sungai kecil di Kalimantan Selatan mulai mengering sehingga pasokan air warga menyusut, kata petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah provinsi itu.

"Saat ini masyarakat hanya mengandalkan sungai-sungai besar, yang debit airnya juga mulai berkurang," kata Kepala Daerah Operasi II Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan BKSDA Kalimantan Selatan Zulkarnain di Banjarmasin, Senin.

Warga kawasan pesisir, menurut dia, mulai kesulitan mendapat air bersih karena air laut merembes ke sungai-sungainya.

"Terpaksa membeli air sungai yang diangkut dari luar daerah," kata Kamah, warga sekitar Sungai Musang.

Menurut dia, warga membeli satu jerigen air dengan Rp3 ribu. Air itu katanya diambil dari Sungai Tabuk menggunakan kapal kelotok.

Zulkarnaen menjelaskan, El Nino yang tahun ini diperkirakan terjadi sampai November berpotensi menimbulkan cuaca panas serta kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Selatan.

"Dengan kondisi cuaca yang panas ini, berarti kewaspadaan harus ditingkatkan," katanya.

Pemerintah Kalimantan Selatan siaga mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran lahan di beberapa daerah, menggiatkan patroli hutan dan lahan.

"Kondisi cuaca yang cukup ekstrem membuat Kalsel kini siaga satu terjadinya kebakaran lahan," katanya.

Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015