"Wait, I didnt steal anything! I was returning something I stole!" (Tunggu, aku tidak mencuri apa pun! Aku hanya mengembalikan benda yang kucuri!)

Perkataan spontan itu diucapkan Scott Lang (Paul Rudd) saat dirinya ingin mengembalikan kostum Ant Man yang dicuri dari sang pencipta kostum tersebut, Dr. Hank Pym (Michael Douglas).

Scott Lang sarjana teknik yang memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata, yang terjebak dalam kasus pencurian rekening milik sebuah korporasi untuk dibagi-bagikan kepada orang lain yang membutuhkan.

Berkat kecerdasaannya dalam meretas sistem komputer korporasi yang terkenal ketat keamanannya itu, Scott dipantau oleh Hank Pym, yang pada masa perang dingin lalu pernah menjadi agen rahasia pemerintah Amerika Serikat dalam melawan Uni Sovyet.

Kejeniusan Pym berawal dari dirinya yang berhasil menciptakan rumusan formula untuk memperpendek jarak antar-atom dalam mahkluk hidup. Dengan demikian, Pym dengan kostum Ant Man-nya berhasil dapat membuat seseorang yang memakainya menjadi lebih kecil hingga sebesar semut (karena itu kostum disebut Ant Man atau Manusia Semut).

Kostum Ant Man kemudian menjadi incaran berbagai pihak, termasuk pihak jahat yang ingin menggunakannya untuk menguasai dunia, sehingga Hank Pym memutuskan untuk merahasiakan baik formula maupun kostum tersebut dari dunia luar.

Sekilas, Ant Man seperti film tentang genre pencurian besar-besaran yang dibungkus dalam kisah pahlawan super. Namun, unsur komikal komedi di sini terasa lebih terasa dibanding kisah kepahlawanan.

Misalnya, ketika Scott memutuskan untuk membantu Hank Pym. Scott mengatakan "My days of breaking into places and stealing s**t are over! What do you need me to do?" (Hari-hari saat saya mendobrak dan mencuri sesuatu telah selesai! Apa yang Anda ingin saya lakukan?).

Hank Pym menjawab, "...I want you to break into a place and steal some s**t." (Saya ingin anda mendobrak dan mencuri sesuatu).

Berbeda
Berbeda dengan film lainnya dari jagat pahlawan super Marvel Comics seperti X-Men dan Avengers, kisah Ant Man tidak didominasi oleh aksi pertarungan fisik antara "si baik melawan si jahat" tetapi lebih berwarna dengan muncul sejumlah tokoh kocak seperti tiga sahabat Scott.

Hal itu sedikit banyak juga karena pengaruh Edgar Wright, sang penulis skenario asal Inggris yang berhasil menyutradai trilogi komedi film "Shaun of the Dead" (2004), "Hot Fuzz" (2007), dan "The Worlds End" (2013) yang mendapatkan banyak penghargaan seperti dari Empire dan BAFTA Award.

Pada awalnya, Wright (dengan dibantu Joe Cornish, komedian Inggris lainnya) adalah yang menulis skenario Ant Man. Wright juga direncanakan menjadi sutradara.

Namun, karena adanya "perbedaan dalam visi dalam membuat film", Wright memutuskan berhenti dan pihak Marvel mencari sutradara baru untuk film Ant Man.

Akhirnya, Marvel mengumumkan Peyton Reed akan menyutradarai, dan Alan McKay akan meneruskan untuk menyempurnakan skenario yang telah dibuat oleh duet Wright dan Cornish.

Baik Peyton Reed dan Alan McKay juga akrab dengan genre film komedi. Peyton dikenal telah menyutradai banyak film komedi seperti "Bring It On" (2000), "Down with Love" (2003), "The Break-Up" (2006), dan "Yes Man" (2008)

Saat menyempurnakan skenario Ant Man, Alan McKay mendapat bantuan dari sang aktor Paul Rudd (yang merupakan pameran utama dari sosok Ant Man, dan juga ternyata lebih banyak berperan dalam beragam film komedi).

Alan McKay juga memuji bantuan Paul Rudd yang disebutnya sebagai penulis yang baik dan berperan besar dalam menyempurnakan dialog dalam film berdurasi 117 menit itu.

Atas usaha McKay dan Rudd, mereka berdua juga disebutkan sebagai penulis skenario bersama-sama dengan Edwar Wright dan Joe Cornish.

Meski terdapat berbagai hambatan dalam penulisan skenario, rumusan dari empat sosok komedian itu ternyata berhasil membawakan warna baru dalam film kepahlawanan dari Marvel Comics.


Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015