Mexico City (ANTARA News) - Orangtua dan kerabat dari 43 siswa Meksiko yang hilang selama 10 bulan dan diperkirakan meninggal, Minggu, melakukan aksi untuk menuntut pemerintah melanjutkan pencarian para remaja itu.

Pihak berwenang mengatakan polisi setempat yang korup menculik para siswa itu pada September tahun lalu dan menyerahkan mereka kepada kelompok narkoba, yang membantai mereka, tapi keluarga marah pada penanganan kasus tersebut dan menolak untuk percaya jika anak-anak mereka telah tewas.

"Kami menuntut dilakukannya kembali pencarian dan pembukaan kembali kasus ini, di mana pemerintah yang korup ini telah menolak untuk melakukan," kata Vidulfo Rosales, seorang pengacara untuk keluarga para siswa itu seperti dikutip AFP.

Para pejabat mengatakan polisi di Iguala, Meksiko selatan, menyerahkan para siswa itu kepada kelompok narkoba Guerreros Unidos, yang membunuh dan membakar mayat mereka, menurut jaksa.

Puluhan petugas dan tersangka anggota kelompok itu telah ditahan, bersama dengan wali kota.

Hanya seorang siswa - yang berasal dari sebuah perguruan tinggi pelatihan guru - telah diidentifikasi di antara sisa-sisa jenazah hangus yang ditemukan di tempat pembuangan sampah dan para orang tua pelajar yang hilang telah menolak kesimpulan pemerintah.

(Uu.G003) 

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015