Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin ditutup melemah sebesar 85,31 poin menyusul maraknya sentimen negatif dari eksternal dan domestik.

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 85,31 poin atau 1,76 persen menjadi 4.771,28. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 19,86 poin (2,40 persen) menjadi 808,52.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Senin mengatakan bahwa maraknya sentimen negatif membuat IHSG BEI kembali berada di area negatif. Pelemahan bursa saham global ditambah dengan prediksi kalangan pelaku pasar saham di dalam negeri terhadap rilis kinerja beberapa emiten domestik yang di bawah estimasi menjadi pendorong IHSG BEI mengalami tekanan.

"Pelaku pasar di dalam negeri tentu akan terpengaruh akibat sentimen negatif dari global dan internal," katanya.

Di sisi lain, ia menambahkan bahwa perekonomian domestik yang juga diprediksi belum menunjukan pertumbuhan menambah dorongan bagi pelaku pasar untuk melakukan aksi lepas. Akibatnya, IHSG BEI melemah cukup dalam pada awal pekan ini (Senin, 27/7).

Sementara itu, Analis Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja meyakini bahwa kebijakan baru yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan membantu kemampuan bank untuk meningkatkan kredit, yang pada akhirnya mendorong kinerja emiten.

Ia mengemukakan bahwa untuk indstri perbankan, ada 12 kebijakan yang diterbitkan OJK yang terbagi ke dalam dua area, yaitu menurunkan "risk weighted assets" (RWA); dan melonggarkan proses restrukturisasi kredit.

Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 172.688 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,48 miliar lembar saham senilai Rp3,58 triliun. Sebanyak 78 saham bergerak naik, 227 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 74 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 776,55 poin (3,09 persen) ke level 24.351,96, indeks Nikkei turun 194,43 poin (0,95 persen) ke level 20.350,10, dan indeks Straits Times melemah 39,23 poin (1,17 persen) ke posisi 3.313,42.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015