Beirut (ANTARA News) - Pejuang-pejuang Kurdi merampas sebuah kota penting di Suriah Utara dari pendudukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), hari ini, sehingga memotong jalur suplai dari ibu kota de facto ISIS di Raqa.

"Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) telah menguasai sepenuhnya (kota) Sarrin Senin ini setelah tiga pekan sengit bertempur," kata Rami Abdel Rahman, kepada Observatorium HAM Suriah, seperti dikutip AFP.

Sarrin terletak di jalur jalan raya M4 yang biasa digunakan ISIS untuk mengangkut pasukan dan pasokan antara Provinsi Aleppo dan Raqa di utara, kata Abdel Rahman.

Jatuhnya kota ini memotong rute akses utama ISIS ke daerah-daerah di Provinsi Aleppo di mana ISIS tengah memerangi pasukan Kurdi dan pemberontak Suriah.

"Sarrin juga digunakan oleh ISIS sebagai pangkalan untuk menyerang Kurdi di Provinsi Aleppo, sehingga serangan itu akan sangat mungkin mengurangi tekanan kepada Kurdi," kata dia kepada AFP.

Mustafa Ebdi, aktivis Kurdi dari kota Kobane yang berjarak sekitar 40 km arah utara Sarrin, mengatakan YPG masih terus membom kota ini untuk membersihkan dari kemungkinan para pembom bunuh diri ISIS.

Pasukan YPG mulai melancarkan ofensif ke Sarrin pada 6 Juli dengan dukungan udara dari koalisi pimpinan AS yang memerangi ISIS di Suriah dan Irak.

Jatuhnya kota yang terletak di tepi timur Sungai Eufrat ini adalah kemenangan terakhir pasukan Kurdi di Suriah dalam melawan ISIS.

Mereka sudah mengalahkan ISIS di Kobane Januari silam yang mengusir ISIS ke luar kota ini dengan bantuan serangan udara pasukan koalisi.

Pada 16 Juni, mereka memukul mundur ISIS ke luar dari Tal Abyad, sebuah kota di perbatasan Suriah-Turki yang digunakan ISIS untuk membawa senjata dan pejuangnya ke Raqa, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015