...cuaca yang cukup panas dan kontur tanah yang terbakar merupakan tanah gambut membuat lahan yang berhasil dikendalikan akan kembali menyala jika tidak dilakukan pengawasan."
Pekanbaru (ANTARA News) - Satuan Tugas Kebakaran Lahan dan Hutan (Satgas Karlahut) Riau menyatakan terhitung sejak 24 Juni hingga 26 Juli 2015 tercatat 1.246 hektar lahan terbakar di seluruh provinsi tersebut.

"Seluruh Kabupaten dan Kota di Riau tercatat terdapat Karlahut yang jumlahnya mencapai 1.246 hektar," kata Komandan Korem 031 Wira Bima Brigjen TNI Nurendi yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Karlahut Riau kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

Ia menjelaskan, terdapat empat Kabupaten Kota di Riau yang menjadi penyumbang mayoritas kebakaran lahan dan hutan yakni Kabupaten Rokan Hilir dengan 400 hektar, Pelalawan 232 hektar, Bengkalis dengan 177 hektar dan Kota Dumai dengan total luas lahan yang terbakar mencapai 124 hektar.

Namun dirinya menjelaskan bahwa dari total kebakaran lahan dan hutan yang mencapai ribuan hektar tersebut, 1.125 hektar diantaranya telah berhasil dikendalikan oleh anggota.

"Akan tetapi cuaca yang cukup panas dan kontur tanah yang terbakar merupakan tanah gambut membuat lahan yang berhasil dikendalikan akan kembali menyala jika tidak dilakukan pengawasan," jelasnya.

Untuk itu, ia menegaskan telah meminta kepada seluruh anggota untuk terus melakukan pengawasan secara intensif guna mencegah Karlahut yang telah dipadamkan.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger menjelaskan bahwa saat ini terdapat dua heli yang disiapkan untuk melakukan "water bombing" di Riau yakni Sikorsky dan heli MI 171.

"Keduanya telah disiapkan di Landasan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru guna melakukan water bombing di lahan yang terbakar di Riau," kata Edwar.

Menurutnya, selain kedua heli itu, tim Satgas yang merupakan gabungan antara Pemerintah Provinsi Riau, TNI, Polri, BPBD Riau dan BMKG tersebut juga menyiapkan pesawat Hercules guna melakukan teknologi modifikasi cuaca guna menurunkan hujan di Riau yang saat ini mengalami musim kemarau panjang.

Pewarta: Fazar Muhardi dan Anggi Romadhoni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015