Total penumpang KRL yang dicatat oleh KAI sejak `H-7` sampai `H+7` sebanyak 9.330.333 orang pada tahun ini. Angka tersebut meningkat daripada tahun kemarin yang hanya 7.370.068 orang."
Jakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan volume penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) pada Lebaran 2015 naik sebesar 26 persen atau bertambah sebanyak 1.960.265 pengguna dibandingkan tahun lalu.

"Total penumpang KRL yang dicatat oleh KAI sejak H-7 sampai H+7 sebanyak 9.330.333 orang pada tahun ini. Angka tersebut meningkat daripada tahun kemarin yang hanya 7.370.068 orang," kata Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin.

Selain itu, ia mengatakan pengguna kereta reguler juga meningkat sebanyak delapan persen, dimana pengguna jasa kereta itu berjumlah 1.895.688 orang, naik dari 1.749.788 orang dibandingkan 2014.

Namun, menurut dia, pada periode yang sama kenaikan jumlah pengguna jasa kereta reguler dan KRL itu tidak diikuti dengan kereta lokal.

Ia mengatakan penumpang kereta lokal pada tahun ini menurun sebesar lima persen, dimana pada 2014 tercatat sebanyak 2.147.437 orang, yang kemudian berkurang menjadi 2.036.023 orang pada 2015.

Perseroan menuturkan penurunan ini disebabkan karena adanya beberapa pembatalan perjalanan kereta lokal di sejumlah daerah.

Terkait kinerja Perseroan pada masa Lebaran 2015, Direktur Operasional KAI Herliyanto mengatakan sudah terdapat sejumlah perbaikan pelayanan pada waktu keberangkatan dan waktu kedatangan kereta.

"Operasional tahun ini lebih bagus daripada tahun lalu, untuk kereta api Lebaran 2015, ketepatan keberangkatan rata-rata mencapai 82 persen dan untuk kedatangan menjadi 39 persen, yang lebih cepat dari pada tahun kemarin dimana sebelumnya tercatat sebesar 45 persen dan empat persen," tuturnya.

Selain itu, menurut dia, peningkatan pelayanan ini juga telah diterapkan pada kinerja sehari-hari perseroan, dimana sebanyak 94 persen keberangkatan dan 52 persen kedatangan kereta pada tahun ini tepat waktu, dimana sebelumnya masing-masing berkisar pada 68 persen dan 11 persen pada 2014.

Lebih lanjut Herliyanto juga menambahkan keterlambatan keberangkatan kereta saat ini, rata-rata menjadi lima menit dari sembilan menit pada 2014, lalu rata-rata keterlambatan kedatangan menjadi 33 menit dari 53 menit," katanya.

Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015