Agustus nanti setelah dua minggu kita lakukan ini
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengancam untuk mengusir pendatang ilegal di wilayah ibukota yang menempati tempat kumuh atau tanah negara.

"Kalau dia ke tempat kumuh, menduduki tanah negara, akan kita usir," kata Ahok ketika melepas keberangkatan Presiden Jokowi ke Singapura di Lanud Halim Perdanakusumah Jakarta, Selasa.

Ahok menyebutkan jika kalau pendatang tersebut punya keluarga dan tinggal di keluarga maka hal itu tidak masalah.

"Nggak apa-apa, dia harus lapor ke RT/RW," katanya.

Ia juga meminta jika ada pendatang ilegal yang menempati tempat kumuh atau tanah negara agar juga dilaporkan ke RT/RW setempat.

"Kita langsung minta dinas terkait menangani, kita usir, kalau dia nggak ada ongkos kita kasih, anter pulang ke kampungnya," kata Ahok.

Menurut dia, selain pengusiran, mereka juga harus menandatangani surat pernyataan/ perjanjian tidak akan balik lagi.

"Kalau dia melakukan lagi, itu pidana penipuan kepada Pemprov DKI Jakarta," katanya.

Ia menyebutkan ada waktu dua minggu atau 14 hari sesuai UU kepada pendatang untuk lapor.

"Agustus nanti setelah dua minggu kita lakukan ini," katanya.

Sementara itu untuk pemberian fasilitas gratis bagi anggota TNI yang menumpang Bus Transjakarta, Ahok mengatakan mereka harus mengenakan seragam dan memiliki rekening Bank DKI.

"Kita minta buka rekening Bank DKI, karena nanti kalau kita bayar uang makan, untuk harian itu lewat bank, kalau pake bank DKI mereka bisa pakai kemudian tap di busway, begitu ditap tidak dikenakan potongan duit," katanya.

Ia menyebutkankeharusan memakai seragam karena kalau tidak pakai seragam dikhawatirkan dimanfaatkan orang lain.

Pewarta: Agus Salim
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015