Palangka Raya (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah terus melakukan berbagai upaya pencegahan guna mengantisipasi kasus penyakit inspeksi pernapasan akut atau ISPA selama musim kemarau.

"Saat ini karena kabut asap belum terlalu tebal makanya belum ada lonjakan warga yang mengeluh terkena ISPA. Namun, bagaimana pun penyebaran penyakit itu harus tetap diwaspadai sejak dini. Potensi penyebaran penyakit ini cukup tinggi terlebih saat ini kita memasuki musim kemarau sehingga selain kabut asap, banyak juga debu bertebaran," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Tiur Simatupang, Selasa.

Ia mengatakan, ISPA dapat menyerang siapa saja, khususnya anak yang usianya masih balita serta para orang yang telah lanjut usia karena daya tahan tubuhnya kurang stabil.

"Tetapi, orang dewasa tidak sedikit juga yang bisa tertular ISPA. Penyakit ini yang bisa nyatakan penyakit berbahaya jika penanganan yang dilakukan terlambat," kata dia.

Tiur mengatakan, pada musim kemarau suhu udara pada siang hari cukup panas, banyak debu bertebaran ditambah asap pembuangan dari kendaraan bermotor yang ditambah dengan adanya bencana kabut asap merupakan faktor yang dapat mempercepat penularan penyakit ini.

Selain ISPA, penyakit yang kerap timbul pada saat kemarau adalah diare karena banyak warga yang daerahnya kekeringan kesulitan mendapatkan air bersih.

Warga terpaksa menggunakan air seadanya yang terkadang tidak layak konsumsi.

Contohnya, kata dia, seperti penggunaan air sungai di dekat pemukiman warga yang tidak diketahui seberapa baik kualitasnya.

Akibat mengkonsumsi air yang mengandung bakteri atau tidak steril itulah maka warga kemudian diare.

"Diare dan ISPA adalah penyakit yang harus diwaspadai oleh masyarakat dan kami pun melakukan berbagai antisipasi seperti memberikan obat khusus, mendata warga dan memberikan perawatan medis kepada orang yang terjangkit baik diare maupun ISPA dengan memberdayakan petugas puskesmas dan posyandu," tambahnya.

Pihaknya saat ini juga telah menyiapkan sekitar 110.000 masker yang sebagian telah dibagikan di setiap puskesmas dan sebagian lainnya masih ada pada Dinas Kesehatan kota.

Ia mengatakan, dalam melakukan pencegahan, pihak yang mempunyai peranan penting dalam pencegahan penyebaran penyakit dan menjaga kesehatan adalah warga itu sendiri.

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada warga agar meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti tidak mengkonsumsi air tidak layak konsumsi atau air kotor, selalu mengelap dan membersihkan debu serta jika ingin keluar rumah lebih baik menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut.

"Kami juga sudah menyiapkan obat-obatan seperti oralit dalam menghadapi lonjakan kasus diare dan jika ada warga yang membutuhkan masker bisa datang ke puskesmas terdekat," katanya.

Pewarta: Rendik Andika
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015