...saya tidak paham mengenai orang-orang yang ingin bertahan lama. Khususnya ketika mereka memperoleh banyak uang."
Addis Ababa (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Selasa mengecam para pemimpin Afrika yang menolak menyerahkan kekuasaan dan mendesak benua itu untuk mengakhiri "kanker korupsi".

Tetapi, Obama dalam pidato pertama di Uni Afrika oleh seorang presiden AS, mengatakan bagian lain dunia juga perlu mengubah pendekatannya kepada Afrika dengan mendorong perdagangan adil dan tidak hanya menyediakan bantuan materi, dan berjanji bahwa AS mendukung kawasan itu untuk mengalahkan terrorisme dan mengakhiri konflik, lapor AFP.

Pidato itu menandai berakhirnya lawatan singkat yang juga membawa Obama ke Kenya, tempat kelahiran ayahnya, dan Ethiopia. Setelah berpidato, presiden AS itu meninggalkan Adis Ababa dengan pesawat Air Force One.

Dua negara itu merupakan sekutu kunci keamanan dalam pertempuran melawan para militan Shebaab yang berafiliasi dengan Al Qaida, tapi mereka juga ditantang oleh apa yang terjadi di dalam negeri masing-masing terkait dengan demokrasi, hak asasi manusia dan penyuapan.

"Kemajuan demokrasi Afrika juga dalam keadaan terancam manakala para pemimpin menolak untuk mundur ketika masa pemerintahan mereka berakhir," kata Obama, yang mendapat sambutan hangat dari hadirin di ruang Nelson Mandela, gedung Uni Afrika.

"Jangan sampai ada presiden untuk seumur hidup," katanya, dengan menjelaskan bahwa ia secara pribadi tak akan lagi menjadi presiden dalam 18 bulan ke depan.

"Sekarang saya jujur kepada Anda: Saya tidak memahami ini. Saya berada dalam masa bakti kedua... saya senang bekerja, tetapi berdasar konstitusi kami, saya tidak boleh mencalonkan lagi. Saya berpikir saya seorang presiden yang cukup baik, saya pikir kalau saya maju lagi saya bisa menang. Tapi saya tidak boleh," kata dia.

"Dan, saya akan jujur pada Anda, saya ingin menjalani kehidupan setelah jadi presiden. Saya tidak akan punya rincian keamanan besar sepanjang waktu, artinya saya dapat berjalan, artinya saya dapat menggunakan waktu bersama keluarga.

"Apa yang saya maksudkan ialah saya tidak paham mengenai orang-orang yang ingin bertahan lama. Khususnya ketika mereka memperoleh banyak uang," katanya. Sekali lagi hadirin yang terdiri atas para diplomat tetapi juga banyak aktivis masyarakat madani memberikan sambutan hangat.

(Uu.M016)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015