Jember (ANTARA News) - Sejumlah ternak di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menderita sakit akibat rumput yang dimakan hewan ternak tersebut terpapar abu vulkanis Gunung Raung (3.332 mdpl).

"Ada empat sapi jatuh sakit selama dua pekan terakhir dan keempat ekor sapi itu ambruk setelah makan rumput yang terpapar abu vulkanis," kata Jumantoro, warga Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, Selasa.

Menurut dia, abu vulkanis yang menempel di rumput dan dedaunan tanpa sengaja dimakan oleh sapi milik warga di Desa Candijati sehingga beberapa sapi tiba-tiba lemas dan ambruk.

"Peternak di desa tidak menggunakan konsentrat sebagai pakan ternak sehingga pakan satu-satunya rumput dan dedaunan yang berada di sekitar rumah warga," tuturnya.

Sapi dalam kondisi sakit tersebut terpaksa dijual pemiliknya dengan harga yang murah seperti sapi jenis limosin yang seharusnya dijual dengan harga Rp10 juta. Namun, binatang itu terpaksa dijual seharga Rp3,5 juta karena sakit.

"Kami berharap letusan Gunung Raung yang menyemburkan abu vulkanis segera mereda sehingga tidak mengganggu aktivitas peternakan dan pertanian," ucap Jumantoro yang juga Ketua Himpunan Kontak Tani Indonesia (HKTI) Jember itu.

Selain peternakan, abu vulkanis Gunung Raung juga mengganggu aktivitas pertanian, terutama tanaman hortikultura di Jember.

"Kami sedang melakukan pendataan terhadap luasan lahan pertanian yang terdampak abu vulkanis dan tingkat kerusakan tanaman akibat abu vulkanis tersebut," kata Kepala Dinas Pertanian Jember Hari Wijayadi.

Sementara itu, laporan aktivitas Gunung Raung pada tanggal 28 Juli 2015 pukul 12.00--18.00 WIB tercatat secara visual cuaca terang, angin tenang, suhu udara 21 derajat Celsius, asap kelabu sedang tekanan lemah, tinggi 300 meter condong ke barat laut (Jember dan sekitarnya).

Secara seismik tercatat tremor vulkanik menerus dengan amplitudo 5-32 milimeter. Namun, amplitudo dominan 28 milimeter sehingga kesimpulan masih terjadi erupsi menerus dan status Gunung Raung tetap siaga.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015