Abuja (ANTARA News) - Tentara Nigeria mengatakan pada Selasa bahwa mereka telah membebaskan 30 sandera yang disekap Boko Haram, termasuk 21 anak-anak dan tujuh wanita, di tengah-tengah ofensif terhadap para pemberontak di bagian timur laut negara itu.

Sejumlah perwira mengatakan operasi untuk membebaskan para sandera itu terjadi di kota Dikwa di negara bagian Borno, yang telah jatuh ke Boko Haram dua kali sejak April, dan direbut kembali oleh tentara Nigeria pekan lalu.

"Sebagai hasil dari operasi dengan nama sandi Lafiya Dole untuk membersihkan Dikwa dan lingkungannya dari Boko Haram... tentara Nigeria kemarin menyelamatkan 30 orang dari sekapan para teroris," kata Sani Usman, juru bicara tentara dalam suatu pernyataan.

"Mereka termasuk 21 anak-anak dan seorang bayi enam hari, tujuh orang wanita termasuk tiga ibu yang menyusui, dan dua pria dewasa," kata dia seperti dikutip AFP.

Dikwa terletak sekitar 90 kilometer sebelah timur Maiduguri, ibu kota negara bagian Borno.

Pada Selasa pagi, 11 anggota Boko Haram tewas dalam bentrokan-bentrokan dengan militer di satu desa di bagian selatan negara bagian Borno, kata seorang warga setempat dan anggota milisi yang bertempur bersama tentara.

Tiga pejuang milisi juga meninggal dalam pertempuran.

"Pada Senin siang sekitar pukul 14 (waktu setempat), pria-pria bersenjata dari Boko Haram yang mengendarai sepeda motor menyerang desa kami," kata Markus Yohana, anggota milisi setempat yang bertempur melawan kelompok itu di desa Dille.

Yohana mengatakan para prajurit menyergap penyerang ketika mereka berusaha kabur, membunuh 11 orang.

Seorang warga setempat lainnya Bitrus Damina membenarkan laporan tersebut.

"Tentara mengejar mereka dan membunuh 11 di antaranya di semak belukar," kata Damina.

Boko Haram telah meningkatkan serangan-serangannya sejak presiden baru Nigeria Muhammadu Buhari dilantik pada Mei.

Gelombang kekerasan telah merenggut 830 jiwa hanya dalam dua bulan. Ofensif yang dilakukan empat negara pada Februari yang mengalami kemenangan terhadap para pemberontak.

Pada Selasa, jubir militer Nigeria mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa satu pasukan regional baru yang bertugas memerangi para militan itu akan beraksi segera.

Pasukan Gabungan Multinasional berkekuatan 8.700 perseonel, yang mencakup tentara Nigeria, Niger, Chad, Kamerun dan Benin diharapkan lebih efektif daripada aliansi yang ada saat ini dalam pertempuran untuk mengakhiri pemberontakan enam tahun Boko Haram. Sebanyak 15.000 orang meninggal selama pemberontakan itu.

(Uu.M016)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015