Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyambut baik komitmen Singapura untuk mendorong investasi ke Indonesia dan mengharapkan peningkatan investasi, khususnya di bidang pembangunan infrastruktur dan kawasan industri terpadu, seperti kawasan industri Batam, Bintan dan Karimun (BBK).

"Kita akan segera menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi investor di kawasan industri tersebut (Batam, Bintan, Karimun)," kata Presiden Jokowi, seperti disampaikan dalam keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Rabu.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Jokowi kepada Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam dalam pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Singapura, dalam kunjungan kenegaraan pertamanya ke Singapura pada 28-29 Juli 2015.

Kedua pemimpin menyambut baik perkembangan hubungan ekonomi kedua negara. Singapura saat ini merupakan investor terbesar di Indonesia dengan nilai investasi sebesar 5,8 miliar dolar AS pada 2014, atau meningkat sebesar 24,2 persen dari nilai investasi pada 2010.

Selain itu, Singapura telah memiliki proyek pembangunan kawasan industri di Kendal, yang merupakan investasi terbesar Singapura pertama di luar kepulauan Riau hasil kerja sama dari SembCorp dan PT. Jababeka.

Selain melakukan pertemuan bilateral, Presiden Jokowi juga menghadiri dialog bisnis yang dihadiri oleh lebih dari 200 CEO dan pengusaha terkemuka di Singapura.

Dalam pidato sambutannya pada dialog bisnis itu, Presiden Jokowi menekankan bahwa Indonesia sedang dalam proses reformasi fundamental untuk memperkokoh perekonomian nasional.

Selanjutnya, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia juga telah melakukan berbagai langkah untuk menciptakan iklim investasi kondusif melalui perbaikan regulasi, penyederhaan perizinan investasi, serta jaminan stabilitas keamanan dan politik.

"Jangan menunggu sampai semua sudah selesai dilakukan, ini saatnya bagi anda untuk berinvestasi," seru Jokowi dalam dialog bisnis tersebut.

Sementara pada pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong, kedua pemimpin menekankan pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas kawasan untuk menciptakan kondisi kondusif bagi pembangunan ekonomi dan dunia bisnis.

Untuk itu, kedua pemimpin menyepakati peningkatan kerja sama untuk menanggulangi ancaman terorisme dan penyebaran paham radikalisme serta peningkatan kerja sama pertahanan melalui peningkatan pemahamanan kedua angkatan bersenjata.

Dalam kunjungan kenegaraan Presiden RI ke Singapura, juga telah ditandatangani tiga nota kesepahaman, yaitu mengenai Kerja Sama di bidang Kepemudaan dan Olahraga, Kerja Sama mengenai "Electronic Government", dan Kerja Sama antara KADIN dengan Singapore Business Federation.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015