Jakarta (ANTARA News) - Langkah Kementerian Pertanian (Kementan) menggunakan anggaran program-program yang penyerapannya tidak optimal dialihkan untuk menanggulangi kekeringan yang berdampak pada pertanian didukung Ketua Komisi IV DPR RI Edy Prabowo.




"Jumlah alokasi yang dipindahkan lebih dari Rp800 miliar. Yang jelas ada 20 ribu pompa air sedang dijalankan. Kita harapkan langkah ini mengurangi dampak dari kesulitan air," kata Edy Prabowo di Jakarta, Rabu.




Katanya, pompa air yang digunakan di Nusa Tenggara Timur telah berhasil difungsikan dengan menyedot air sungai untuk dialirka ke persawahan. Sedangkan untuk sungai yang jauh dari persawahan, sebaiknya dibuat sumur bor dan berkordinasi dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). 




Politisi Partai Gerindra itu mencontohkan petani di Kabupaten Bandung Barat. Petani di sana, sudah menggunakan mobil tangki untuk mengangkut air dari dari sumber air.




“Hanya saja, cara-cara tersebut sebatas jangka pendek sehingga untuk jangka panjang Kementan harus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk membuat bendungan air serta bersama Kementerian Kehutanan menggalakkan penanaman pohon. Dalam hitungan kami kondisi ini masih batas wajar. Kita masih punya waktu untuk mengantisipasi kekeringan," katanya.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015