"Apa yang ditugaskan kepada saya sebagai Koordinator Nasional GCF ini menjadi tanggung jawab besar dalam mewujudkan komitmen kita untuk menyelamatkan hutan dunia. Saya mengucapkan terima kasih kepada para gubernur lainnya yang telah menunjuk saya sebagai koordinator untuk wilayah Indonesia," kata Cornelis di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan, GCF memiliki tugas dan Tanggung jawab seperti mewakili provinsi provinsi GCF tingkat Nasional dan Internasional, menjadi Juru bicara GCF, menjadi Convener ( penyelenggara ) bersama sekretariat Nasional , baik acara di tingkat nasional ataupun internasional yang di sepakati oleh Sekretariat GCF di Colorado.
"Kita juga bisa menggalang koordinasi dengan apabila terdapat isu isu di tingkat nasional dan internasional yang terkait dengan target pengurangan deforestasi serta tugas tugas penting lainnya terkait hutan dunia.," katanya.
Cornelis menjelaskan, GCF telah bersepakat untuk melaksanakan beberapa rencana aksi guna melaksanakan Deklarasi Rio Branco. Pertemuan itu sekaligus menyiapkan peta jalan menuju Konferensi Perubahan Iklim di Paris pada Desember mendatang.
"Kami sudah menyusun rencana kerja yang antara lain memperkuat kesatuan pengelolaan hutan (KPH), mengendalikan penggunaan ruang dan tata kelola izin, membangun kemitraan dengan swasta untuk memastikan rantai pasok komoditas yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta menjamin pembangunan rendah emisi dengan keterlibatan aktif masyarakat adat dan petani," tuturnya.
Dia menambahkan, sebagaimana yang diketahui pada deklarasi Rio Branco di Brazil tahun 2014 lalu, Gubernur dari enam provinsi yang menyumbang 58 persen luasan kawasan dan tutupan di Indonesia, kembali bertemu di Jakarta dan merumuskan strategi penyelamatan hutan Indonesia.
"Pemprov Kalbar sendiri sudah memiliki komitmen untuk menyelamatkan hutan dunia melalui penyusunan rencana kerja Governors Climate and Forest Task Force (GCF). Melalui forum ini, kita akan menguatkan komitmen tersebut," kata Cornelis.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
