Kami sepakat untuk menjaga stabilitas di Laut China Selatan
Tianjin, Tiongkok (ANTARA News) - ASEAN dan Tiongkok kembali menegaskan komitmennya menjaga stabilitas keamanan di Laut China Selatan dengan mengedepankan berbagai kerja sama dan mempercepat penyelesaian kesepakatan kode etik (code of conduct/CoC) untuk mengatasi sengketa Laut China Selatan.

"Kami sepakat untuk menjaga stabilitas di Laut China Selatan, yang antara lain dijabarkan dalam beberapa hasil pertemuan ini," kata Wakil Kementerian Luar Negeri Thailand Noppadon Theppitak, didampingi Wakil Menteri Luar Tiongkok, Liu Zhenmin usai pertemuan ke-9 pejabat senior ASEAN dan Tiongkok tentang pelaksanaan "Declaration on the Conduct of Parties" (DoC), Rabu malam.

Nopaddon Theppitak menuturkan dalam pertemuan yang berlangsung satu hari tersebut, kedua pihak menyepakati poin-poin pelaksanaan DoC selama 2015-2016 dan mulai lebih intensif membahas percepatan penyelesaian kesepakatan kode etik (CoC) di Laut China Selatan.

Noppadon Theppitak mengemukakan, kemitraan strategis ASEAN dan Tiongkok menjadi pilar utama untuk menjaga stabilitas keamanan dan perdamaian di kawasan.

ASEAN dan Tiongkok sepakat pula untuk mempercepat penyelesaian kesepakatan CoC guna meredam konflik di kawasan Laut China Selatan, yang wilayahnya membentang dari Singapura hingga ke Selat Taiwan, yakni sekitar 3.500.000 km persegi.

"Kami bahkan telah menyusun second commonalities agar penyelesaian pembahasan CoC dapat segera dilakukan. Konsultasi dan perumusan terkait CoC akan terus dilakuan, demi stabilitas di kawasan, khususnya di Laut China Selatan," katanya.

Sedangkan Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Liu Zhenmin mengatakan tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas keamanan dan perdamaian di kawasan, termasuk di Laut China Selatan.

"Berbagai proyek kerja sama seperti kerja sama maritim, dan operasi penyelamatan di laut merupakan hal positif yang dapat dilakukan bersama-sama, untuk menjaga stabilitas keamanan dan perdamaian di kawasan," katanya.





Langkah Maju

Pada kesempatan yang sama, Direktur Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri, I Gusti Agung Wesake Puja mengatakan, "meski belum ada komitmen batas waktu dalam percepatan penyelesaian CoC dari Tiongkok, mereka telah menunjukkan komitmennya untuk menjaga stabilitas keamanan dan perdamaian di Laut China Selatan, bersama ASEAN. Ini merupakan langkah maju".

Ia mengemukakan, Tiongkok sebelumnya sangat enggan untuk membahas percepatan penyelesaian CoC.

"Mereka hanya mau membahasnya secara informal, kini sejak 2013 Tiongkok sudah komitmen untuk membahas intensif penyelesaian CoC. Bahkan langsung pada tingkatan pejabat senior (Senior Official Meeting/SOM). Harapan ASEAN, memang Tiongkok bisa memberikan kepastian kapan CoC dapat dirumuskan final, namun itu kan tidak mudah. Bagi Indonesia, proses dan hasil yang produktif, sama-sama penting," tutur Puja.

Indonesia terus mendorong upaya perdamaian di Laut China Selatan. Salah satu upaya yang didorong Indonesia adalah penyelesaian kesepakatan CoC Tiongkok-ASEAN.

"Indonesia akan terus menjaga momentum langkah maju ini, agar lebih maju lagi, dengan menjaga comfort level dan saling percaya, antara kedua pihak, terutama dalam penyelesaian kesepakatan CoC, sehingga hasilnya maksimal," katanya.

Puja menambahkan, adanya CoC juga akan menumbuhkan sikap saling percaya atau confidence building measure antara semua pihak.

Pada pertemuan itu juga diputuskan bahwa Tiongkok akan menjadi tuan rumah pertemuan kelompok kerja bersama persiapan pertemuan ke-10 SOM DoC di Chengdu, pada Oktober mendatang.

Seluruh hasil pertemuan di Tianjin, akan dibawa dalam ASEAN Post Ministerial Conference pada 5 Agustus 2015, dan KTT ke-18 ASEAN pada November 2015. 

Pewarta: Rini Utami
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015