Miami (ANTARA News) - Hillary Clinton akan mendesak anggota parlemen Amerika Serikat untuk mencabut embargo perdagangan terhadap Kuba pada Jumat, demikian menurut tim kampanyenya.

Clinton, calon terdepan dalam nominasi presiden 2016 dari Partai Demokrat, akan menyampaikan permohonannya dalam pidato di Miami.

"Ia akan menyoroti argumen Republik yang menentang peningkatan hubungan merupakan bagian dari kebijakan masa lalu yang gagal dan berpendapat bahwa kita harus melihat ke masa depan untuk memajukan nilai-nilai utama dan kepentingan untuk terlibat dengan Kuba dan mengatasi pelanggaran hak asasi manusia," kata tim kampanye Hillary.

Presiden Barack Obama menyampaikan imbauan ke Kongres pada 1 Juli untuk mengakhiri embargo yang melumpuhkan Kuba tetapi Senat yang dipimpin Partai Republik dan Dewan Perwakilan Rakyat bergeming.

Obama pada 2013 memberi lampu hijau untuk perundingan rahasia antara Washington dan Havana, dan Desember lalu ia dan timpalannya dari Kuba Raul Castro secara bersamaan mengumumkan rencana untuk menormalkan hubungan setelah lebih dari setengah abad bersitegang.

Pada 20 Januari, kedua negara membuka kembali kedutaan besar mereka di ibu kota masing-masing.

Sebelumnya, Hillary telah menyatakan dukungan untuk mengendurkan dan mengakhiri embargo, termasuk dalam memoar "Hard Choices" yang dirilis tahun lalu.

Pada Juni 2014, tak lama setelah penerbitan buku itu, mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat tersebut mengatakan kepada Dewan Hubungan Luar Negeri bahwa "embargo adalah teman terbaik Castro" karena pemimpin itu bisa menggunakan blokade Amerika Serikat sebagai penyebab dari semua masalah ekonomi Kuba.

Sikap Hillary itu membedakannya dengan banyak pesaing presidennya dari Partai Republik, termasuk mantan Gubernur Florida Jeb Bush yang fasih berbahasa Spanyol serta Marco Rubio dan Ted Cruz, senator Amerika Serikat yang orangtuanya melarikan diri dari Kuba.

Mereka lantang mengkritik peningkatan hubungan pemerintah dengan Havana dan menuntut embargo tetap dijalankan.

Walaupun hubungan diplomatik yang membaik tetapi pencabutan blokade perdagangan diperkirakan akan jauh lebih sulit karena presiden Amerika Serikat membutuhkan persetujuan Kongres untuk mencabut embargo.

Banyak anggota Partai Republik dan beberapa dari Demokrat mengatakan akan menentang langkah tersebut.(Uu.B020)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015