Jakarta (ANTARA News) - Rasio jumlah lulusan S2 atau master per satu juta penduduk Indonesia ditargetkan meningkat tujuh kali lipat pada 2025, kata Menteri Keuangan Bambang Bodjonegoro.

"Melalui upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan rasio jumlah master per satu juta penduduk Indonesia meningkat dari sekitar 2.300 pada saat ini menjadi 16.000 master per satu juta penduduk Indonesia pada 2025," ujar Menkeu di Jakarta, Kamis.

Ia juga menargetkan rasio jumlah doktor atau lulusan S3 meningkat jauh dari 143 menjadi 1.400 doktor per satu juta penduduk pada 2025.

Dengan peningkatan rasio tersebut, ujar dia, perguruan tinggi di Indonesia akan berkembang pesat karena meningkatnya jumlah dan kualitas tenaga dosen yang ada.

Untuk mewujudkan hal itu, Menteri Bambang menuturkan pemerintah mengalokasikan 20% APBN untuk pendidikan sesuai amanat konstitusi serta menyediakan dana abadi pendidikan yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk disalurkan sebagai beasiswa.

Ia mengatakan pemerintah terus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia karena hal itu merupakan faktor kunci pencapaian taraf ekonomi yang lebih tinggi.

Saat ini, tutur dia, Indonesia termasuk negara dalam kategori "lower middle income country", tetapi Indonesia diperkirakan akan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi paling cepat kedua diantara 18 negara paling besar, yakni negara di Asia Tenggara, Jepang, AS, Turki, Korea, Brazil, India, Tiongkok dan Rusia dari 2009 hingga 2015.

"Ke depannya ekonomi kita diharapkan menjadi lebih dominan dan tumbuh menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor tujuh pada 2030," kata Menkeu.

Salah satu cara pemerintah meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk taraf ekonomi yang lebih tinggi adalah dengan menyediakan beasiswa pendidikan melalui LPDP untuk seluruh penduduk Indonesia yang ingin melanjutkan atau sedang menjalani S2 atau S3 serta memenuhi persyaratan.

Lembaga yang berada di bawah Kementerian Keuangan tersebut memiliki dana abadi pendidikan sebesar Rp 15,6 triliun yang berasal dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2010-2013.

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015