Pandeglang (ANTARA News) - Kongres Umat Islam Banten 2015 yang digelar di Kabupaten Pandeglang mulai 31 Juli akan membahas berbagai hal, termasuk mengenai wisata syariah.

"Wisata syariah akan menjadi salah satu pembahasan dalam konges yang akan dibuka nanti malam, selain masalah yang berkaitan dengan politik, sosial, budaya dan ekonomi syariah," kata Ketua Panitia Konges Umat Islam Banten KH Embay Mulya Syarief di Pandeglang, Jumat.

Dalam pembahasan bidang pariwisata syariah, kata dia, akan menghadirkan narasumber Taufik Nuriman, MM, MBA.

Wisata syariah, kata dia, akan dikembangkan di Provinsi Banten, dan salah satu program untuk mendukung, yakni saat ini sedang dilakukan pembangunan masjid terapung Banten.

Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi mendukung pembangunan pariwisata syariah di Banten, dan Pemkab Pandeglang telah memulainya.

"Banyak pariwisata bernuansa religius di Pandeglang, penziarahan para tokoh agama, bahkan tingkat kunjungannya lebih tinggi dibandingkan objek lain, termasuk pantai," katanya.

Bupati menyatakan Kabupaten Pandeglang menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan untuk meningkatkan perekonomian, namun harus sejalan dengan budaya masyarakat daerah itu yang terkenal religius.

"Pandeglang dikenal sebagai daerah seribu kiayi sejuta santri, karena itulah pembangunan pariwisata diarahkan sejalan dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama," ujarnya.

Erwan menyatakan pariwisata itu merupakan objek, jadi tergantung mau dibentuk seperti apa. Untuk Pandeglang diupayakan menciptakan iklim pariwisata yang agamis.

Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pandeglang Imron Mulyana menyatakan, pada 2014 jumlah wisatawan yang berkunjung sebanyak 3.150.900 orang.

"Dari 3.150.900 orang wisatawan yang berkunjung, sebanyak 3.146.761 orang diantaranya merupakan wisatawan nusantara dan 4.189 orang mancanegara," katanya.

Menurut dia, dari sekian banyak objek wisata yang ada di daerah, yang paling banyak pengunjungnya justri objek religi, diantaranya makam/penziarahan Syeck Mansyur Cikadueun dan penziarahan Syeck Asnawi Caringin.

Pewarta: Sambas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015