Jakarta (ANTARA News) - Sutradara muda Irwan Ahmett membuat film dokumenter berjudul "Dispereert Niert" yang menggambarkan kehidupan pekerja migran gelap asal Indonesia di Belanda.

"Film ini melihat persoalan migran undocumented yang kusut untuk mengusutnya," ujar Irwan usai pemutaran film tersebut di Jakarta, Jumat malam.

Film itu, ujar dia, juga untuk merefleksikan temuan berdasarkan kehidupan keseharian para pekerja tersebut.

Isu yang diangkat dalam film tersebut adalah permasalahan di tempat kerja seperti tempat kerja yang tidak layak, upah tidak dibayar, beban kerja berat, hubungan dengan majikan serta penipuan oleh agen.

Selain permasalahan mengenai tempat kerja, permasalahan sosial yang ditunjukkan, seperti hidup berkeluarga, hidup kekhawatiran pemeriksaan polisi, kehidupan sosial, isu transgender, permasalahan bahasa dan kesehatan.

Untuk menggambarkan hubungan migrasi dengan pekerja migran, Irwan menggunakan simbol-simbol misalnya terowongan untuk menunjukkan keadaan gelap yang dialami pekerja migran itu.

"Kerumitan dalam simbol-simbol untuk menunjukkan kondisi yang ada. Pekerja rumah tangga sendiri sudah simbol budaya, tapi belum diakui sebagai pekerjaan pasti di Belanda," ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Indonesian Migrant Workers Union (IMWU) Netherlands Yasmine Soraya mengatakan dengan adanya film tersebut diharapkan kondisi migran gelap di Negeri Kincir Angin dapat dilihat oleh semua orang dan menjadikannya pelajaran.

"Saya harap film ini dapat merefleksikan situasi dan kondisi migran di Belanda," ujar dia.

Ia juga berharap dengan adanya film dokumenter tersebut, negara dapat menunjukkan kehadirannya dalam mengatasi permasalahan-permasalahan pekerja migran Indonesia. 

Pewarta: Dyah DA
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015