Gaza (ANTARA News) - Sebuah resor wisata mewah baru dibuka di Jalur Gaza dengan rumput terawat, kolam renang berkilauan dan pantai pribadi yang kontras dengan wilayah miskin yang masih berjuang untuk pulih dari perang tahun lalu.

The Blue Beach Resort yang memiliki 162 kamar bergaya chalet di antara deretan pohon palem dan menghadap ke Mediterania, berharap menjadi "tempat hiburan dan wisata paling signifikan di Gaza" seperti tertulis dalam situsnya.

Dibangun oleh Perusahaan Plaestine Real Estate Investment, hotel itu direncanakan selesai musim panas lalu, hanya sebelum pecahnya perang 50 hari antara Israel dan Hamas.

Setahun berlalu, resor itu akhirnya kembali dibuka meski hanya 76 kamar yang tersedia dan peminatnya pun banyak. Wisatawan rela membayar antara 100-160 dilar per malam untuk bersantai pada akhir pekan.

Pada malam hari, saat pemadaman listrik yang terjadi di banyak wilayah, lampu-lampu di resor ini terlihat berkilauan di sekitar kolam renang, teras, hingga sepanjang 750 meter di pantai pribadi di mana ombak bergulung-gulung lembut.

Halaman Facebook hotel telah menerima 19.000 "Likes" dan mendapat 4,7 dari skala 5 bintang dari 230 pengulas.

Meskipun demikian, laman Trip Advisor memberi ulasan yang tidak sebagus itu, dengan menampilkan banner merah di atas gambar kolam renang bertuliskan " "TRAVEL ALERT: SAFETY AND SECURITY CONCERNS".

Oasis di tengah kesulitan

Gaza yang memiliki tingkat pengangguran 45 persen, masih memiliki kalangan kaya raya di antara 1,8 juta populasi.

Perang telah menghancurkan lebih dari 12.000 rumah dan membuat puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal. Namun, di tengah kehancuran dan kematian lebih dari 2.000 orang, masih ada orang mampu yang ingin merasakan kesenangan sehari-hari bila memungkinkan.

Ada sejumlah restoran dan hotel di pantai bagian utara Kota Gaza, berada hampir berdampingan dengan tenda pengungsi dan tidak jauh dari kawasan yang sering dibombardir selama perang.

Rekonstruksi pascaperang baru saja dimulai, yang pertama adalah pembangunan rumah-rumah rusak yang dibangun lagi bulan ini. Menteri Perumahan Mufeed Al-Hassayna telah berjanji akan mempercepat pembangunan.

Qatar, pendukung keuangan utama Palestina, telah berjanji memberi bantuan 1 miliar dolar AS, termasuk membangun 1.000 rumah. Mereka juga baru menyelesaikan pembangunan jalan pantai.

Para tamu di Blue Beach Resort terkagum-kagum dengan pembangunan itu meski mereka sadar bahwa tempat tersebut tidak semua orang mampu membayarnya.

"Karena kami tidak bisa membawa keluarga ke resor di luar Gaza, kami membawa mereka ke sini," kata Ahmed Khaled (45) ayah dari lima anak.

"Ini adalah tempat di mana kau hanya melihat keindahan, kau bisa menikmati minuman atau makan siang di tepi laut," kata dia, seperti dilaporkan Reuters.

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015