Nanti akan ada realisasi joint industry."
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M. Jusuf Kalla mengatakan, Pemerintah Indonesia membuka hubungan ekonomi perdagangan di tingkat lebih tinggi dengan Turki.

"Ya, tentu kami berbicara panjang lebar tentang mempererat kembali hubungan ekonomi, bagaimana kita membuka hubungan perdagangan yang lebih tingi lagi," kata Wapres Kalla menemui Presiden Turki Racep Tayyip Erdogan di Hotel Ritz Carlton Kuningan, Jakarta, Sabtu.

Kesepakatan untuk meningkatkan hubungan ekonomi perdagangan tersebut, dikemukakan Wapres, akan ditindaklanjuti dengan pembicaraan mengenai komitmen investasi di antara kedua negara.

"Soal industri pertahanan juga, kemarin sudah dibicarakan dengan Presiden Joko Widodo tentang hal itu. Tentu bagaimana komisi perdagangan itu, kita sudah bicarakan. Nanti akan ada realisasi joint industry," ujarnya.

Turki merupakan mitra strategis Indonesia, dan perdagangan bilateral bernilai hampir 2,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2014.

Produk-produk ekspor dari Indonesia ke Turki, antara lain karet alam, serat sintetis, kelapa sawit, sandal, dan sepatu. Sedangkan produk impor ke Indonesia dari Turki berupa tepung terigu dan produk listrik.

Nilai perdagangan bilateral kedua negara tersebut mengalami surplus hingga mencapai 415 juta dolar AS.

Selain hubungan kerja sama ekonomi, Indonesia dan Turki juga telah menjalin hubungan diplomatik yang berlangsung selama 65 tahun sejak 1950.

Presiden Erdogan melawat Indonesia sejak Jumat (30/7) dan telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun pimpinan DPR RI, dan sempat Shalat Jumat di Masjid Istiqlal.

Agenda kunjungan kenegaraan Erdogan itu, antara lain membicarakan hubungan bilateral kedua negara di bidang ekonomi perdagangan, persenjataan dan penjagaan perdamaian dunia.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015