"Karena satu dan lain hal, misalnya, ada pemboikotan kandidat. Tentu cara pandang seperti ini tidak mendidik yang akan merugikan masyarakat luas," katanya dalam seminar kebangsaan di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sabtu.
Zulkifli menilai, hal tersebut tentu berpotensi merugikan pembangunan dan mengorbankan kepentingan bangsa dan negara.
"Kita harus berpikir lebih besar untuk kepentingan bangsa dan negara. Saya juga tidak setuju kalau ada kandidat boneka-bonekaan," ujarnya dalam seminar bertajuk "Peneguhan Gerakan Kebangsaan Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur" itu.
Ia berpesan, semua pihak harus memikirkan kepentingan bangsa dan negara saat hendak melakukan apapun.
Dalam kesempatan tersebut Zulkifli juga mengatakan bahwa kegiatan itu akan menjadi sejarah karena pertama kalinya Indonesia melakukan pilkada serentak.
"Alhamdulillah KPU menyatakan kesiapannya sudah hampir 90 persen, tapi masih ada beberapa wilayah yang kandidatnya belum lengkap," ucapnya.
Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015
