Mereka menyatakan Indonesia selalu prospektif dan tertarik menambah investasi manufaktur karena kita dipandang memiliki pasar domestik yang kuat dan sekaligus menjadi basis produksi berorientasi ekspor,"
Jakarta (ANTARA News) - Swiss menyatakan ketertarikannya untuk meningkatkan investasi bidang manufaktur di Indonesia, demikian disampaikan Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam resepsi Hari Nasional Konfederasi Swiss.

"Mereka menyatakan Indonesia selalu prospektif dan tertarik menambah investasi manufaktur karena kita dipandang memiliki pasar domestik yang kuat dan sekaligus menjadi basis produksi berorientasi ekspor," kata Menperin melalui siaran pers di Jakarta, Sabtu.

Menperin menginginkan bertambahnya perusahaan Indonesia dan Swiss yang dapat bermitra di sektor manufaktur baik dalam bentuk penanaman modal maupun keikutsertaan dalam jaringan suplai global.

Dimulai pada 1952, hubungan diplomatik kedua negara telah berusia 63 tahun, di mana pada bidang ekonomi, hubungan Indonesia-Swiss makin erat.

Nilai total perdagangan mencapai nilai 761 juta dollar AS pada tahun 2014 dan investasi Swiss di Indonesia menempati urutan ke 13 pada periode 2010 – 2014 dengan total investasi sebesar 669 Juta dollar AS.

"Pencapaian ini sangat kami apresiasi seiring juga dengan cukup besarnya kontribusi perusahaan Swiss, seperti, Nestle, Holcim, dan lain-lain, terhadap sektor industri di Indonesia," kata Menperin.

Pemerintah Indonesia juga mencatat keterlibatan Indonesia dan Swiss dalam forum bilateral dan forum multilateral lainnya seperti WTO, G-20, dan lain sebagainy, yang menjadi tali pengikat yang makin kuat antara kedua negara.

"Atas nama Bapak Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara, saya mengucapkan selamat kepada rakyat Swiss atas perayaan hari nasional Swiss yang jatuh pada 1 Agustus 2015," ucap Menperin secara khusus kepada Duta Besar Swiss untuk Indonesia Yvonne Baumann.

Turut hadir pada acara tersebut pengusaha Swiss dan Indonesia serta pejabat pemerintah RI antara lain Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015