Jakarta (ANTARA News) - Selain asupan nutrisi, sebelum melakukan olahraga lari, ada baiknya para pelari terutama yang pemula mempersiapkan sejumlah hal lainnya, salah satunya sepatu.

Founder Indo Runners, Reza Puspo, mengatakan, khusus untuk pelari pemula sebaiknya menggunakan sepatu dengan bantalan kaki lebih tebal. "Sepatu dengan bantalan tebal itu sebaiknya digunakan untuk orang yang kakinya belum terlatih melakukan lari," kata Reza di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, bila kaki belum terlatih melakukan olahraga lari maka akan berpengaruh pada otot kaki.

Di samping itu, bantalan sepatu tebal juga memiliki dampak pada pergerakan saat lari. Semakin tebal bantalan akan semakin memperlambat gerakan lari.

"Bila kaki sudah terlatih, lanjut dia, maka kita bisa gunakan bantalan sepatu yang lebih tipis," kata dia.

Selain bantalan sepatu, Reza menyarankan pelari pemula untuk menyesuaikan sepatu yang dikenakan dengan bentuk kaki.

"Cek karakter kaki, lalu gerakan kaki, misalnya ada yang gerakan kakinya ke dalam. Semua sepatu didesain dengan karakter kaki. Salah satu cara mengetahui karakter kaki yakni dengan menaruh kaki pada kertas basah. Dari situ akan kelihatan karakter kaki kita," tutur pria yang rutin melakukan lari sejak 2009 lalu itu.

Reza mengungkapkan, khusus untuk lintasan berlari, para pelari pemula bisa menggunakan berbagai jenis lintasan, mulai dari jalanan biasa, jalanan menanjak, di atas rumput dan sebagainya.

Menurut dia, semakin variatif lintasan lari maka akan semakin baik untuk kaki. "Trek lari bisa di mana saja, yang menanjak, jalanan biasa, di atas rumput dan sebagainya. Karena perbedaan (lintasan) akan melatih otot kaki dan memberikan wawasan luas pada kaki," ungkap dia.

Dia menambahkan, bagi yang baru memulai berlari, cobalah perlahan sisihkan waktu, minimal tiga kali seminggu.

"Anjuran untuk mereka yang baru mulai lari, cobalah menyisihkan waktu, misalnya tiga kali seminggu. Karena lari bukan sesuatu yang sekejap bisa didapatkan manfaatnya. Manfaatkan akan didapatkan saat dilakukanm rutin," tambah dia.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015