Surabaya (ANTARA Newsra) - Seorang seniman Muhammad Holis Satriawan mendoakan kesuksesan dan kelancaran Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama melalui lukisan cepat yang diselesaikannya hanya dalam tempo waktu 15 menit.

"Ini sebagai bentuk pesan moral agar Muktamar NU berjalan sukses dan tidak ada konflik antarkelompok demi kepentingan tertentu," ujarnya usai melukis cepat di Surabaya, semalam.

Seniman yang juga pendiri Yayasan Seni untuk Bangsaku itu, melukis gambaran atau situasi Muktamar NU yang tengah terjadi saat ini di atas kanvas berukuran 2 x 2 meter dengan tema "Bangkitlah Ulamaku".

Dalam lukisannya, Holis menggambarkan kursi panas yang tengah diperebutkan di Muktamar Jombang.

Kemudian dia membuat kursi bermahkota sebagai simbol kehormatan warga NU dan melukis wujud wajah samar, yang siap menempati kursi nomor satu di ormas Islam terbesar di Tanah Air tersebut.

"Saya mewakili seniman Jatim dan warga NU, sangat berharap Muktamar berjalan aman, damai, lancar tanpa adanya konflik," katanya.

Sebelum Muktamar, lanjut dia, situasi dinilainya sudah "panas" maka diharapkan tak merembet sampai acara berlangsung.

"Muktamar jangan sampai ada fitnah. Karena ini kegiatan umat untuk memilih calon pemimpin. NU bukan milik perseorangan, tapi milik umat, milik bangsa. NU ikut andil, memiliki peran besar berdirinya bangsa ini," kata seniman berambut gondrong tersebut.

Rencananya, lukisan tersebut akan diberikan ke sang pemimpin baru NU untuk periode berikutnya di Kantor Pusat Pengurus Besar NU di Jakarta.

"Sebenarnya saya ingin membawa lukisan ini ke Muktamar, tapi kondisinya tidak memungkinkan karena pengurus sibuk menjalankan kegiatannya. Jadi, setelah Muktamar saya antarkan ke Jakarta," ucapnya.

Muktamar ke-33 NU diselenggarakan pada 1-5 Agustus 2015 di empat pondok pesantren di Jombang, yakni Tebuireng, Tambakberas, Darul Ulum dan Denanyar, yang rencananya dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015