Saya menaruh harapan besar terhadap NU sebagai jembatan, bukan hanya pemahaman peradaban tapi wujud Islam yang rahmatan,"
Jombang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo berharap Nahdatul Ulama bisa menjadi jembatan dunia untuk menunjukkan Agama Islam sebagai sumber kedamaian.

"Saya menaruh harapan besar terhadap NU sebagai jembatan, bukan hanya pemahaman peradaban tapi wujud Islam yang rahmatan," kata Presiden saat meresmikan Pembukaan Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur, Sabtu malam.

Presiden juga mengharapkan NU dapat menjaga kerja sama dengan berbagai kalangan untuk meningkatkan tatanan dunia yang lebih baik.

"Terutama dalam mengatasi kemiskinan dan ketimpangan yang menjadi akar terorisme," katanya.

Presiden mengatakan NU punya peran penting untuk menunjukkan gaya hidup Islam yang moderat.

Presiden juga mengapresiasi tema yang diusung dalam muktamar ini, yakni Meneguhkan Islam Nusantara untuk membangun peradaban Indonesia dan dunia.

"Tema ini menunjukkan Warga NU yang memiliki keunggulan dan menunjukkan wajah Islam," ujarnya.

Presiden Jokowi juga mengungkapkan kedatangan Perdana Menteri Inggris David Cameron ingin mengetahui banyak terhadap Islam di Indonesia yang toleran dan damai.

"Dalam kunjungannya itu dia tertarik mempelajari sejarah Islam di negara kita, Islam yang maju dan toleransi. Dia juga ingin tau lebih banyak tentang organisasi Islam di Indonesia," ungkap Presiden.

Kepala Negara juga menyinggung kasus Tolikara menjadi koreksi bersama dan menjadi pelajaran berharga.

"Menjadi koreksi bagi kita untuk senantiasa membangun komunikasi yang baik antarumat beragama. Toleransi yang sudah ada tidak boleh ternodai oleh segelintir masalah," katanya.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015