Beirut (ANTARA News) - Milisi Kurdi yang tengah memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menuduh Turki membidik mereka paling tidak empat kali selama pekan lalu, seraya menyebut serangan Turki itu provokatif dan bermusuhan.

Turki mulai membomi kamp-kampu Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Irak utara dan ISIS di Suriah Jumat lalu yang disebut Perdana Menteri Ahmet Davutoglu sebagai perang melawan teror.

Serangan ini membuat Kurdi curiga bahwa agenda sebenarnya Turki adalah mengawasi ambisi teritorial Kurdi ketimbang memerangi ISIS.

Presiden wilayah Kurdistan Irak Sabtu waktu setempat mengutuk bombardemen Turki ke sebuah desa yang menewaskan warga sipil, dan menyeru kembalinya proses perdamaian antgara Ankara dan PKK. Turki sendiri berjanji untuk menyelidiki insiden itu.

Milisi Kurdi Suriah YPG mendapatkan tembakan lintas batas sebanyak empat kali selama pekan lalu dan mengaku melihat jet-jet tempur Turki di atas Suriah utara.

Milisi yang berkoordinasi dengan pasukan koalisi pimpinan AS yang membom ISIS mengatakan mereka tidak ada kaitannya dengan konflik antara PKK dengan Turki.

"Kami anggap gerakan belakangan militer Turki itu sebagai aksi provokatif dan bermusuhan," kata YPG. "Kami meminta mitra kami dalam koalisi anti-ISIS internasional pimpinan AS mengklarifikasi pendekatan mereka terhadap kondisi-kondisi militer Turki ini."

Seorang pejabat senior Turki berulang kali menyatakan bahwa Ankara tidak menargetkan YPG namun punya hak balas menembak.

"Turki tidak menyerang rakyat Turki. Turki hanya bermasalah dengan PKK. Kami punya hubungan baik dengan Pemerintah Regional Kurdistan dan kami tidak menargetkan YPG, kendati yang satu ini berafilisi dengan PKK."

Tank-tank Turki dituduh telah menembaki sebuah posisi yang digunakan YPG dan satu kelompok pemberontak Suriah di desa Zor Maghar sebelah barat Kobani pada 24 Juli dengan melukai empat pemberontak dan sejumlah warga sipil, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015