Jombang (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo berharap Nahdlatul Ulama menjadi salah satu lembaga yang ikut serta menjaga keutuhan NKRI dan mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin.

"Dalam lintas bangsa, sumbangsih NU sangat penting. NU didirikan oleh kiai bersama pejuang bangsa lain untuk mengawal dan memberikan dinamika bangsa dalam sebuah pergerakan," katanya saat pembukaan Muktamar Nahdlatul Ulama yang ke-33 di alun-alun Jombang, Sabtu malam.

Ia mengatakan, NU turut serta dan mempunyai andil besar dalam kemerdekaan bangsa ini. Para ulama NU juga tidak gentar melawan penjajah, bahkan sampai menyerukan perjuangan fisik untuk berjihad.

Seruan untuk berjihad, kata dia, dilakukan guna mengusir penjajah. Perjuangan para ulama ini akhirnya dikenal dengan peristiwa 10 November dan diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Ia sangat berharap, NU menjadi salah satu lembaga yang ikut serta demi tegakknya Islam rahmatan lil alamin.

Ia mengharapkan NU bisa mewarnai bahkan bisa menjadi solusi bagi berbagai macam masalah pada Islam serta bisa menjadi isu bagi negara lain untuk mewujudkan Islam sebagai rahmat.

Gubernur  mengatakan, dari Muktamar NU yang sudah ke-33, 12 kali di antaranya muktamar itu digelar di Jawa Timur. Sejumlah daerah seperti Malang, Surabaya, dan terakhir Jombang digelar sebagai lokasi muktamar.

Ia tersanjung Jatim, terutama Jombang kembali ditunjuk sebagai penyelenggara Muktamar NU. Ia berharap, dalam kegiatan muktamar berjalan dengan guyub rukun, aman, nyaman, serta bisa memutuskan yang terbaik bagi organisasi ini.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengatakan tema besar pada muktamar di Jombang ini memang mengambil tentang Islam Nusantara. Namun, ia mengatakan konsep ini bukan bermaksud mengambil ideologi baru, melainkan upaya ajaran Islam untuk melebur agar lebih harmoni dan sesuai dengan adat di daerah setempat.

Ia mengatakan, konsep itu sesuai dengan ajaran Wali Songo, saat mengajarkan tentang Islam di mana mereka membaur dengan adat serta budaya warga setempat. Dengan itu, terbukti Islam mampu diterima dengan baik dan bisa berkembang.

"Islam Nusantara bukan madzab baru, tapi sebuah tipologi dan ini menjadi ciri khas Nusantara. Laku Islam yang melebur dan harmoni sesuai dengan adat. Tradisi kearifan yang tidak melanggar untuk dakwah Islam," ujarnya.

Dalam kegiatan pembukaan itu, selain dihadiri Presiden Joko Widodo, juga sejumlah menteri, Ketua MPR Zulkifli Hasan, sejumlah kiai sepuh, perwakilan ulama luar negeri, serta pengasuh dari empat pondok pesantren yang digunakan sebagai lokasi tempat tinggal para muktamirin.

Selain itu, kegiatan itu juga dihadiri Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri, istri mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid, Bu Sinta Nuriyah, serta sejumlah tamu undangan.

Ribuan muktamirin dari berbagai penjuru Indonesia juga memadati lokasi pembukaan di alun-alun Kabupaten Jombang tersebut. Mereka dihibur beberapa artis nasional seperti Opick dan Band Letto.





Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015