Abu Dhabi (ANTARA News) - Kampanye kepedulian untuk memerangi perdagangan gading diluncurkan Sabtu (1/8) di area transit Bandara Internasional Abu Dhabi, yang diperkirakan akan menjangkau lebih dari 300 ribu penumpang hingga 13 Agustus.

Penumpang yang transit akan mempelajari penyelundupan gading dapat berujung pada tuntutan hukum berdasarkan kampanye kepedulian Kementerian Lingkungan dan Air Uni Emirat Arab (MoEW), Bea Cukai Bandara Internasional Abu Dhabi-Direktorat Jenderal Bea Cukai Bandara Abu Dhabi, dan Yayasan Internasional untuk Kesejahteraan Hewan (IFAW).

Koleksi gading yang disita akan dipajang untuk memberikan pembelajaran para penumpang tentang perdagangan gading dan mendorong mereka untuk menghentikan perdagangan produk satwa liar. 

Enam relawan dari Abu Dhabi, karyawan dari MoEW dan IFAW akan berpartisipasi dalam kampanye yang akan menyebarkan pesan-pesan, berinteraksi dengan penumpang, meningkatkan kepedulian dan mengumpulkan data untuk tujuan evaluasi.

Perburuan menyebar terutama sebagai dampak dari meningkatnya permintaan gading ilegal di negara yang berkembang pesat di negara-negara Timur Jauh. Gading telah melonjak nilainya sebagai investasi dan dinilai sebagai "emas putih".

Aisha Al-Abdouli, Direktur Departemen Pendidikan dan Kepedulian di Kementerian Lingkungan Hidup dan Air, mengatakan, "Kementerian tertarik untuk meluncurkan kampanye kepedulian untuk meningkatkan pendidikan pada keanekaragaman hayati, termasuk habitat spesies asli dan kawasan lindung." 

"Ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan strategi nasional untuk meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat dan pendidikan, yang telah disertifikasi tahun ini dan melayani tujuan strategis yang memperkuat komitmen masyarakat untuk mencapai keberlanjutan dan melestarikan lingkungan," kata dia. 

Sepanjang kampanye, sampel gading yang yang disita sebelumnya akan ditampilkan untuk mendidik wisatawan tentang pentingnya satwa liar dan risiko yang dihadapi gajah. Selain itu, selebaran pendidikan yang disiapkan oleh Kementerian bekerjasama dengan IFAW akan didistribusikan. "

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015