Makassar (ANTARA News) - Perwakilan Muhammadiyah dari 16 negara mengikuti pertemuan internasional Muhammadiyah untuk membahas progres Muhammadiyah secara secara global.

"Pertemuan ini membahas tiga agenda utama yakni capaian Muhammadiyah internasional, tukar informasi dan masukan pengembangan Muhammadiyah, serta program sister Muhammadiyah," kata pimpinan Sidang Pertemuan Internasional Muhammadiyah KH Muhyiddin Junaidi di Makassar, Minggu.

Peserta pertemuan internasional Muhammadiyah tersebut diantaranya berasal dari Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Rusia, Italia, Jepang, Taiwan, Iran, Belanda, Vietnam, Timor Leste, Thailand, Singapura dan Malaysia.

Menurut Muhyiddin, peserta yang merupakan perwakilan Muhammadiyah di luar negeri semuanya antusias mengikuti pertemuan itu. Apalagi untuk membahas agenda sister program periode 2015 - 2020.

Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin pada pembukaan pertemuan itu mengatakan, Muhammadiyah sebagai organisasi Islam akan menginternasionalisasi dengan berbagai programnya untuk membangun umat.

"Muhammadiyah gaungnya bukan hanya menasional tetapi juga mendunia dan organisasi Muhammadiyah di Indonesia akan menjadi model bagi negara lainnya," katanya.

Berkaitan dengan hal tersebut, Din berharap kepemimpinan Muhammadiyah lima tahun ke depan dapat membawa ormas ini sebagai organisasi yang diperhitungkan, tidak saja di dalam negeri tetapi juga di luar negeri.

Menanggapi hal itu, salah seorang peserta yang merupakan warga negara Rusia Arthur mengatakan, sangat tertarik dan bangga mengikuti perkembangan Muhammadiyah di Indonesia.

"Saya penganut muslim, belajar banyak tentang Islam di Indonesia, termasuk menjadi pemerhati Muhammadiyah," kata mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini.

Dia mengatakan, di negara saat ini kebebasan untuk menganut agama tertentu sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah. Karena itu, penganut Agama Islam di wilayah Eropa ini sudah memiliki banyak kelompok kajian dan majelis taklim seperti di Indonesia.

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015