Makassar (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, pelaksanaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) bukan hanya sebagai ajang mencari prestasi namun juga bertujuan mengajarkan siswa menjadi pemimpin yang memiliki jiwa sportifitas.

Mendikbud Anies Baswedan di Makassar, Senin, mengatakan jika bangsa Indonesia butuh pelajaran tentang sportifitas karena banyak sekali urusan tidak selesai disebabkan yang kalah tidak mengakui kekalahan.

"Maka melalui O2SN ini para siswa berlatih sehingga jika mengikuti pilkada mereka mau menerima hasil. Biarkan jika memimpin perusahaan, ada rapat maka mereka mau menerima hasil karena sudah terlatih di O2SN," kata Anies usai membuka secara resmi pelaksanaan O2SN di CCC Makassar.

Dia menjelaskan, akhir-akhir ini jiwa sportifitas masyarakat memang mengalami penurunan. Bahkan hal itu bukan hanya terjadi di dunia olahraga namun diberbagai aspek kehidupan berbangsa dna bernegara.

Untuk itu, lanjut dia, para siswa melalui O2SN ini diharapkan bisa menunjukkan dan mengajarkan bangsa Indonesia tentang pentingnya sportifitas.

"Salah satu pesan penting yakni bukan hanya sekedar pertandingan olahraga dan prestasi namun juga penumbuhan karakter-karakter dan budi pekerti yang akan berguna kedepan," katanya.

Selain mengajarkan pentingnya sportifitas, ajang yang sudah memasuki pelaksanaan ke 8 ini juga memiliki dua tujuan positif lainnya yakni mengajarkan kemamdirian dan kepemimpinan.

Mengenai persoalan kemandirian, lanjut dia, pentingnya kemampuan mengontrol diri, percaya diri, daya inisiatif adan mampu menyelesaikan persoalan dengan penuh tanggung jawab

Kemandirian itu bisa dijumpai di bidang olahraga melalui pertandingan perorangan atau beregu. Untuk atlet perorangan misalnya, sambung dia, maka setap atlet diajarkan untuk bisa mengendalikan diri sendiri dan melawan rasa malas dalam berlatih.

Sementara untuk kemempimpinan juga ada di O2SN karena setiap individu harus memiliki kemampuan memimpin dan dipimpin. Melalui O2SN ini juga maka setiap siswa akan mengetahui pentingnya sebah kelompok dalam mencapai keberhasilan.

"Keberhasilan kelompok bukan hanya ditentukan oleh satu atlet namun juga melalui bantuan tim yang lain. Inilah pentingnya untuk bisa menerima status dipimpin datau memimpin," ujarnya.

Untuk pelaksanaan O2SN di Makassar, diikuti sebanyak 7.327 peserta dari 34 provinsi di Indonesia, jumlah itu terdiri dari 4.037 atlet atau siswa dan sisanya merupakan para pendamping, pembina, juri/wasit, asisten juri/wasit, panitia pusat dan daerah.

Sebanyak 4.037 atlet yang berasal dari berbagai pendidikan dan sekolah mulai dari tingkat SD/SDLB SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan SMK itu akan saling bersaing menjadi yang terbaik pada 13 cabang olahraga yang dipertandingan.

Adapun 13 cabang olahraga yang dipertandingkan yakni catur, atletik, bulu tangkis, tenis meja, senam, renang, karate, pencak silat, bola voli mini, futsal, balap kursi roda serta olahraga tradisional.

Pewarta: Abd Kadir
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015