Makassar (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Irjen Pol Anton Setiadji datang langsung ke lokasi ledakan diduga bom di Komplek Puri Pattene Permai, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

"Kejadian itu tidak ada hubungannya dengan kedatangan Pak Presiden. Anggota sudah berada di lokasi kejadian sejak sore dan masih melakukan olah tempat kejadian perkara," ujar Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera di Makassar, Senin.

Kapolda Sulselbar mengunjungi lokasi ledakan sekitar pukul 20.00 WITA yang kemudian disusul kedatangan Wakapolda Sulselbar Brigjen Pol Ike Edwin.

Kedua petinggi Polda Sulselbar itu belum juga memberikan keterangan apa-apa.

Antara lokasi kejadian dengan garis polisi yang dipasang oleh aparat kepolisian itu berjarak 100 meter. Warga setempat yang mengetahui kejadian itu juga masih memadati sekitar lokasi.

Dalam insiden itu, korban diketahui bernama Hj Ramlah (55) dan Sania (35) serta Fadli yang luka pada kakinya terkena serpihan batu saat ledakan terjadi.

Para korban yang sudah diidentifikasi itu kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara. Polisi serta anggota TNI masih berjaga di lokasi kejadian.

Kombes Frans Mangera mengaku jika pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai ledakan itu. Pihaknya juga tidak ingin berspekulasi dalam ledakan.

"Teman-teman anggota masih melakukan penyelidikan. Belum diketahui pasti apa penyebab ledakan. Kita tidak mau berandai-andai, nanti ada hasil dari Labfor baru diketahui apa yang menjadi penyebab ledakan itu," katanya.

Berdasarkan informasi di sekitar lokasi kejadian, ledakan diduga berasal dari tabung kompor gas. Namun, warga mengaku mencium bau mesiu setelah ledakan.

Lokasi kejadian itu tidak jauh dari lokasi kunjungan Presiden Joko Widodo ke Pattene untuk membagikan tiga jenis kartu jaminan sosial.

Ketiga jenis kartu yang dibagikan bagi warga Kabupaten Maros, Sulsel itu adalah Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera.

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015