Ramadi, Irak, (ANTARA News) - Pasukan keamanan Irak pada Senin (3/8) terus terlibat bentrokan, yang terjadi setiap hari, dengan anggota Negara Islam (ISIS) di Provinsi Anbar, sehingga menewaskan 34 orang dan melukai 23 orang lagi, kata satu sumber keamanan provinsi.

Di Provinsi Anbar, Irak Barat, bentrokan sengit berkecamuk pada pagi hari antara petempur ISIS dan pasukan keamanan yang didukung oleh milisi sekutunya, yang dikenal dengan nama Hashd Shaabi --atau Gerakan Rakyat, di Daerah Huseibah Ash-Sharqiyah di bagian timur Ibu Kota Provinsi itu, Ramadi.

Sebanyak 11 petempur ISIS dan enam anggota pasukan keamanan tewas, kata satu sumber keamanan yang tak ingin disebutkan jatidirinya kepada Xinhua.

Dalam bentrokan terpisah dengan anggota ISIS di Daerah Abu Flies, tepat di sebelah timur Ramadi --yang berada sekitar 110 kilometer di sebelah barat Ibu Kota Irak, Baghdad, tujuh polisi tewas dan empat lagi cedera.

Sementara itu, lima orang tewas tewas dalam delapan orang cedera dalam satu serangan udara oleh helikopter Pemerintah Irak terhadap tempat yang diduga sebagai posisi ISIS di dekat Kota Kecil Khaldiyah, sekitar 80 kilometer di sebelah barat Baghdad, tambah sumber tersebut.

Selain itu, satu lagi helikopter bermeriam menggempur Daerah An-Nassaf di dekat Kota Fallujah, yang dikuasai ISIS dan berjarak sekitar 50 kilometer di sebelah barat Baghdad, kata Xinhua --yang dikutip Selasa pagi. Tiga orang tewas dan enam orang lagi cedera, kata sumber tersebut.

Masih di Provinsi Anbar, bom mortir yang ditembakkan gerilyawan mendarat di Kota Ameriyat Al-Fallujah, sekitar 40 kilometer di sebelah barat Baghdad, sehingga menewaskan dua petempur suku Sunni anti-ISIS dan melukai lima orang lagi, katanya.

Pada 13 Juli, Pemerintah Irak mengumumkan dimulainya serangan besar terhadap gerilyawan ISIS untuk membebaskan kota kecil dan kota besar penting di Provinsi Anbar, yang terbesar di Irak, dari anggota ISIS.

Situasi keamanan di Irak telah memburuk secara drastis sejak 10 Juni pekan lalu, ketika bentrokan berdarah berkecamuk antara pasukan keamanan Irak dan petempur IS.

Pada Senin, beberapa pria tak dikenal yang bersenjata menembak hingga tewas seorang pejabat senior perminyakan Irak di Kota Kirkuk, yang warga suku campuran. Serangan itu terjadi cuma satu bulan setelah beberapa pria bersenjata menembak hingga tewas seorang lagi pejabat perminyakan Irak, kata satu sumber polisi setempat.

Saad Ali Hussein, pemimpin Departemen Pipa Saluran Minyak di Perusahaan Minyak Utara (NOC), milik negara, dan pengemudinya tewas ketika beberapa pria bersenjata melepaskan tembakan ke kendaraan mereka saat mereka berkendaraan di Kota Kecil Yaiyji di sebelah barat Kota Kirkuk, sekitar 250 kilometer sebelah utara Baghdad, kata satu sumber polisi lokal kepada Xinhua.

Pembunuhan pejabat perminyakan Irak tersebut adalah yang kedua di Provinsi Kirkuk setelah pria tak dikenal yang bersenjata menembak hingga tewas pemimpin operasi NOC Saad Hassan Al-Karbalaie pada 28 Juni, saat ia akan meninggalkan kantornya.

(Uu.C003)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015