Kami target lima emas sudah dapat memastikan menjadi juara umum
Solo (ANTARA News) - Sebanyak 10 negara akan berpartisipasi dalam kejuaraan bulu tangkis dunia, "Para-Badminton Championship 2015" yang digelar GOR Hall B Sritex Arena Solo, pada tanggal 5-7 Agustus mendatang.

10 Negara yang mengirimkan atletnya yakni Thailand, Malaysia, Hong Kong, India, Jepang, Prancis, Turki, Polandia, Swiss dan tuan rumah Indonesia, kata Ketua I Bidang Organisasi National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Rio Suseno, di Solo, Selasa.

Rio Suseno mengatakan dari 10 negara yang mengikuti kejuaraan dunia bulu tangkis tersebut ada sebanyak 90 pebulu tangkis, dan Thailand yang mengirimkan atlet terbanyak yakni 19 pebulu tangkis, sedangkan tuan rumah hanya 16 orang.

Pada kejuaraan dunia di Solo tersebut, kata Rio Suseno, akan dipertandingan sebanyak 16 nomor dan Indonesia ikut semua nomor dengan menargetkan bisa mempertahankan gelar juara umum atau mempertahankan perolehan lima medali emas.

"Kami target lima emas sudah dapat memastikan menjadi juara umum," katanya.

Dia menjelaskan, tim Indonesia sangat optimistis dapat bersaing dengan pebulu tangkis dari negara lain dari 16 nomor yang dipertandingan, tetapi pada nomor tunggal putra masih berat bersaing dengan atlet negara lain.

"Kami pada kejuaraan tahun sebelumnya juga berhasil merebut lima emas untuk bisa menjadi juara umum," katanya.

Menurut Presiden NPC Indonesia, Senny Marbun, jumlah peserta cabang olahraga bulu tangkis tersebut dibanding penyelenggaraan tahun sebelumnya mengalami peningkatan sehingga kemungkinan digelar pada event Paralympic semakin besar.

Menurut Senny Marbun, bulu tangkis selama ini dinilai hanya diminati Negara Asia, tetapi kini empat peserta dari negara Eropa menjadi bukti peminatnya semakin banyak.

"Sejumlah pebulu tangkis dari negara peserta kejuaraan dunia ini, sudah mulai berdatangan di Kota Solo, sejak Senin (3/8) hingga sekarang. Kami optimistis Indonesia dapat mempertahankan sebagai juara umum," kata Senny Marbun.

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015