Singaraja (ANTARA News) - Perlombaan membuat makanan khas Bali berbahan sayuran dan daging bercampur parutan kelapa atau "ngelawar" mengawali pembukaan Buleleng Festival ke-3 yang digelar di Tugu Singa Ambara Raja, Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali.

"Lomba Ngelawar bertujuan melestarikan salah satu masakan Pulau Dewata itu yang memiliki cita rasa khas dan merakyat," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Buleleng, Aries Suradnyana di Singaraja, Selasa.

Ia menjelaskan, selain untuk melestarikan makanan khas Bali itu, lomba digelar untuk meningkatkan kreatifitas dan inovasi dari masing masing peserta yang berasal dari sembilan kecamatan di Kabupaten Buleleng.

"Tujuan lomba sesuai dengan tema yang diangkat yakni melalui lomba ngelawar dan mebat, kita tingkatkan kreatifitas potensi budaya daerah untuk menyukseskan Bulfest 2015," kata dia.

Aries Suradnyana yang juga istri dari Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana itu menambahkan, Buleleng memiliki aneka macam kuniner yang beraneka ragam dan semua jenis kuliner tersebut memiliki ciri khas masing masing.

"Oleh karena itu, kami rutin melakukan aneka lomba sejenis di beberapa kegiatan dan pagelaran lainnya agar masyarakat semakin gemar makan makanan asli Buleleng," tambahnya.

Disinggung lebih jauh mengenai perlombaan tersebut, kriteria yang dinilai dalam lomba adalah persiapan, kebersihan, kreatifitas, tekstur, rasa, kekompakan tim dan cara penyajian.

"Para peserta dapat memilih daging ayam atau "kuwir" untuk dijadikan bahan dasar dalam pembuatan lawar, jadi, lebih memacu kreatifitas dan inovasi dari masing masing tim," katanya.

Lebih lanjut, Aries Suradnyana menjelaskan, setelah melalui penjurian yang ketat, Kecamatan Buleleng keluar sebagai juara pertama dengan nilai 280, disususl Kecamatan Sukasada sebagai juara kedua dengan nilai 278 dan Kecamatan Tejakula sebagai juara ketiga dengan nilai 277.

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015