Jakarta (ANTARA News) - Populasi orangutan di Pulau Kalimantan telah mengalami penurunan yang cukup signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Salah satu penyebabnya, hilangnya habitat alami orangutan akibat konversi hutan menjadi perkebunan, pertanian, pertambangan dan juga akibat perburuan liar dan kebakaran hutan.

Rendahnya kesadaran masyarakat untuk melindungi orangutan masih menjadi kunci masalah yang melatarbelakangi hal - hal tersebut. Tak jarang masyarakat sekitar tidak segan membunuh bahkan mengkonsumsi daging orang utan.

Orangutan adalah spesies kera besar satu-satunya di Asia. Saat ini orangutan hanya hidup di Pulau Kalimantan dan Sumatera yang terbagi dalam dua spesies generik, Pongo pygmaeus dan Pongo abelii. 90 persen dari populasi orangutan hidup di Indonesia. Di Sumatera, populasi terbesar ditemukan di ekosistem Leuser, sedangkan orangutan Borneo dapat ditemukan di Kalimantan Barat, Tengah dan Timur.

Saat ini, baik orangutan Sumatera maupun orangutan Borneo terancam oleh kepunahan. Didasari hal tersebut, dalam rangkaian kunjungannya ke Pulau Kalimantan,  PT Sharp Electronics Indonesia (PT SEID) melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan atau "Corporate Social Responsibility" (CSR) sebagai salah satu agenda kegiatan Sharp Kualitas Takumi Roadshow berupa pendidikan konservasi guna meningkatkan kesadaran siswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan pelestarian orangutan.

"Selama 45 tahun PT Sharp Electronics Indonesia telah menjadi bagian dari bangsa Indonesia, selaku wakil korporasi yang memiliki perhatian terhadap isu lingkungan, Sharp ingin berkontribusi untuk turut membantu memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga keberadaan orangutan sebagai salah satu kekayaan keanakeragaman hayati yang dimiliki oleh Indonesia. Pemahaman yang baik diharapkan mampu meningkatkan kesadaran di tengah masyarakat untuk melakukan aksi nyata perlindungan dan pelestarian orangutan," kata Pandu Setio selaku PR, CSR & Promotion Manager, PT SHARP Electronics Indonesia dalam siaran pers yang diterima Antaranews di Jakarta, Selasa.

Bertempat di Arboretum dan Pusat Reintroduksi Orang Utan Nyaru Menteng, PT SEID menggelar program Pendidikan Pelestarian Lingkungan dengan mengangkat tema Pendidikan Konservasi Orang Utan dan Keanekaragaman hayati hutan Kalimantan. Beragam pengetahuan akan di bagikan kepada siswa sekolah SMAN 1 Palangkaraya melalui kegiatan teori dan praktek.

“Borneo Orangutan Survival Foundation atau Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Tengah di Nyaru Menteng (PROKT-NM) sangat menyambut baik dan mendukung kegiatan pelestarian lingkungan hidup, kegiatan positif bagi pembinaan generasi muda agar tetap peduli dengan isu-isu mengenai lingkungan hidup dan turut berpartisiasi aktif dalam menjaga lingkungan dan keanekaragaman hayati Indonesia, khususnya pelestarian Orangutan”, kata Monterado Fridman selaku Koordinator Divisi Komunikasi dan Pendidikan, Borneo Orangutan Survival Foundation Nyaru Menteng.  

Seluruh peserta diajak berdiskusi dan observasi lapangan melihat koleksi keanekaragaman hayati yang berada dalam Arboretum Nyaru Menteng Palangkaraya dan melihat proses perlindungan dan perawatan orangutan sebelum dilepaskan kembali ke alam liar ( reintroduksi ).  

Selain itu mereka belajar teknik perbanyakan tanaman dengan cara kultur jaringan dan belajar aklimatisasi tanaman dari hasil kultur sebagai aksi nyata mereka terhadap pelestarian keanekaragam hayati dan lingkungan.

Orangutan memiliki peran yang sangat penting dalam pelestarian keanekaragaman hayati. Mereka berperan sebagai species kunci yang menjadi indikator kelangsungan dan pertahanan ekosistem. Orangutan merupakan penyebar benih yang efektif, saat memakan buah mereka akan meludahkan biji yang kemudian biji-biji ini akan jatuh ke dasar hutan dan menjadi tumbuhan baru.

Orangutan pun berperan penting dalam menstabilkan hutan hujan, dan karena itu kehadirannya mencerminkan kesehatan ekosistem. Jika orangutan bisa diselamatkan, beragam spesies lain yang hidup di hutan hujan juga dapat terselamatkan.

“Kegiatan ini sangat baik sekali, kami senang sekali Sharp mengungdang sekolah kami untuk memberikan pendidikan konservasi seperti ini kepada siswa sekolah guna memperkenalkan alam dan meningkatkan kesadaran akan nilai penting pelestarian keanekaragaman hayati dalam sebuah ekosistem dan membuat mereka semakin bijak dalam berinteraksi dengan lingkungan”, kata Ibu Dra Badah Sari.MM , selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Palangkaraya.

Salah satu siswa sekolah yang juga merupakan  Ketua OSIS SMSN 1 Palangkaraya Hariyan Leonardo mengatakan sangat senang sekali diajak, diberi edukasi  dan mencoba untuk mempraktikkan sedikit cara melestarikan lingkungan. Mewakili rekan-rekannya, anak kelas XII IPA 3 menyampaikan pendidikan secara langsung seperti ini sangat berguna untuk meningkatkan kesadaran dirinya dan rekan-rekannya mengenai pentingnya lingkungan.

“Semoga acara seperti ini bisa berlanjut dan dilakukan semua pihak, kapanpun dimanapun. Kita tidak ingin nanti Kalimantan Tengah miskin dengan populasi hewan dan tumbuhan,” katanya.

Kegiatan CSR tersebut merupakan agenda penutup dari rangkaian kegiatan SHARP Kualitas Takumi Roadshow yang diselenggarakan di  empat pulau, (Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan), 16 Kota (Lampung, Pekanbaru, Medan, Padang, Surabaya, Semarang, Tasikmalaya, Bogor, Manado, Palu, Kendari, Makassar, Samarinda, Banjarmasin dan Pontianak) Kalimantan (Lampung, Pekanbaru, Medan, Padang, Surabaya, Semarang, Tasikmalaya, Bogor, Manado, Palu, Kendari, Makassar, Samarinda, Banjarmasin, Pontianak dan Palangkaraya).


Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015