Jakarta (ANTARA News) - Special Olympics Indonesia (SOIna) akan mempersiapkan atlet-atlet baru mereka untuk diikutsertakan dalam ajang Olimpiade Disabilitas Intelektual Musim Dingin (SOWWG) 2017 yang menurut rencana diadakan di Austria.

Menurut pelatih SOIna Mustara Dullah, atlet yang akan dikirimkan untuk SOWWG 2017 merupakan atlet binaan baru, bukan mereka yang sebelumnya telah berkesempatan mengikuti Olimpiade Disabilitas Intelektual Musim Panas (SOWSG) pada 25 Juli-2 Agustus lalu.

"Mereka ini sudah jadi special olympian. Ketika sudah jadi special olympian ya untuk kejuaraan berikutnya kita ganti, kita rekrut lagi. Kita bina dan bentuk lagi timnya," katanya dalam acara penyambutan kepulangan kontingen SOIna di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa.

Mustara mengatakan diperlukan waktu kurang lebih enam bulan untuk mempersiapkan timnas olimpiade khusus Indonesia.

Lima bulan pertama atlet akan menjalani program desentralisasi di masing-masing provinsi, dilanjutkan dengan satu bulan program sentralisasi dimana para atlet akan dikarantina dan dilatih secara intensif.

Ketika ditanya terkait tantangan yang kerap dihadapi untuk melatih para anak penyandang disabilitas intelektual (tuna grahita), Mustara mengaku tidak ada kendala yang berarti karena dirinya dan tim pelatih SOIna menganggap membina para atlet merupakan bentuk kepedulian yang harus dilakukan.

"Ketika kita bicara tantangan ya itu adalah bagian dari yang sudah kita programkan baik secara teknis maupun nonteknis," tuturnya.

Meskipun siap membina dan mendedikasikan dirinya bagi kemajuan atlet penyandang disabilitas, pria yang menjadi Ketua Kontingen Indonesia dalam ajang SOWSG 2015 di Los Angeles, Amerika Serikat itu tidak memasang target khusus dalam SOWWG 2017.

"Tidak ada target, saya cuma ingin memperbaiki perolehan medali," ujarnya.

Semangat itu sudah dibuktikannya dengan perolehan 19 medali emas, 12 perak, dan 5 perunggu yang diperoleh kontingen SOIna dalam SOWSG ke-14 tahun ini.

Empat tahun sebelumnya dalam SOWSG ke-13 tahun 2011 yang diadakan di Athena, Yunani, Indonesia berhasil membawa pulang 15 medali emas, 13 medali perak, dan 11 medali perunggu.

Prestasi SOIna yang kian membanggakan diapresiasi oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

"Dua tahun mendatang akan ada winter games' (SOWWG), pasti kompetisi pada kejuaraan dunia yang akan datang akan lebih kualitatif," ujarnya saat ditemui dalam kesempatan yang sama.

Menurut Mensos, keputusan SOIna untuk tidak mengikutsertakan kembali atlet yang sudah pernah mengikuti kejuaraan dunia merupakan tindakan tepat karena akan menunjang pemerataan kesempatan dan prestasi bagi penyandang disabilitas lainnya.

Indonesia sendiri telah tujuh kali mengikuti kegiatan olahraga khusus bertaraf internasional yaitu lima kali mengikuti SOWSG dan dua kali mengikuti SOWWG.

Pewarta: Yashinta DP
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015