Sebelum Ali, ada Mohamad Abu Khdeir, sekarang Ali --siapa selanjutnya?"
Nazareth dan Tel Aviv, Israel (ANTARA News) - Satu pengadilan Israel pada Selasa memerintahkan Meir Ettinger, pemimpin kelompok ektrimis Yahudi untuk tetap ditahan setelah penangkapannya menyusul pembakaran hingga tewas seorang bayi Palestina, kata sumber-sumber di pengadilan.

Pengadilan di Nazareth, di bagian utara Israel, memperpanjang masa penahanan Ettinger hingga sedikitnya Minggu, kata sumber-sumber tersebut, lapor AFP dan Xinhua.

Ettinger, yang kakeknya Meir Kahane pendiri gerakan Kach yang anti Arab, ditangkap pada Senin "karena aktivitasnya di dalam sebuah organisasi ektrimis Yahudi", kata seorang juru bicara dinas rahasia keamanan internal Shin Bet kepada kantor berita AFP.

Polisi menyatakan Ettinger, yang berusia sekitar 20 tahun, disangka melakukan kejahatan nasionalis" tetapi tidak menuduhnya terlibat langsung dalam pembakaran sebuah rumah milik warga Palestina pekan lalu di kawasan Tepi Barat yang diduduki Israel. Seorang bayi terbakar hingga menemui ajalnya dalam peristiwa itu.


Protes Ektrimisme

Ribuan orang Israel ikut dalam pertemuan terbuka di Tel Aviv pada Sabtu malam (1/8) untuk memprotes ekstremisme, kekerasan dan hasutan setelah terbunuhnya seorang bayi Palestina dalam pembakaran oleh tersangka ekstremisme Yahudi.

"Mengapa Ali dibunuh? Ia baru berumur 18 bulan. Apa yang dilakukannya terhadap para pemukim, kepada tentara?" demikian pertanyaan Nasser Dawabshe dalam pertemuan terbuka di Tel Aviv.

Nasser adalah paman Ali Dawabshe --bayi Palestina yang meninggal dalam serangan pembakaran di Tepi Barat Sungai Jordan.

"Mereka membakar satu keluarga yang damai yang tidak mendukung kekerasan," kata Nasser, dengan air mata berlinang di pipinya.

Saat melontarkan pertanyaan itu kepada pemerintah Israel, Nasser Dawabshe mengatakan ia berharap penderitaan rakyat Palestina akan segera berakhir.

"Sebelum Ali, ada Mohamad Abu Khdeir, sekarang Ali --siapa selanjutnya?" demikian pertanyaan yang dilontarkan oleh paman Ali tersebut.

Ia merujuk kepada peristiwa satu tahun lalu, saat beberapa pemukim Yahudi membakar hingga tewas seorang remaja lelaki Palestina yang berusia 15 tahun dari Jerusalem Timur. Beberapa hari sebelumnya, mayat tiga remaja Israel yang "diculik dan dibunuh oleh gerilyawan Palestina" ditemukan di Tepi Barat.

Pertemuan terbuka tersebut, yang diselenggarakan oleh organisasi Peace Now dengan tema "Hentikan hasutan, akhiri kebencian", adalah bagian dari protes yang berlangsung di seluruh negara Yahudi itu pada Sabtu. Protes dilancarkan di Haifa, Jerusalem dan Beer Sheva.

Peristiwa tersebut berlangsung setelah serangan yang diduga berkaitan dengan "price tag", saat beberapa pemukim Yahudi membakar satu rumah orang Palestina di Desa Duma di bagian utara Tepi Barat. Aksi brutal itu menewaskan seorang bayi Palestina, Ali Dawabshe, dan membuat kedua orangtua serta kakak bayi tersebut luka parah.

(Uu.M016)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015