Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan tengah menyiapkan peta jalan waralaba sebagai acuan pengembangan bisnis itu, mulai dari level usaha kecil menengah hingga masuk ke pasar internasional.

"Sudah ada pertemuan beberapa kali dengan asosiasi. Kami mulai menyusun peta jalan, dalam waktu lima tahun nanti bisnis waralaba akan seperti apa," kata Direktur Bina Usaha Perdagangan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Fetnayeti, di Jakarta, Rabu.

Fetna mengatakan, nanti dalam peta jalan waralaba itu akan menjelaskan berbagai hal yang harus dipersiapkan untuk mendorong perkembangan bisnis, serta akan ada memetakan daerah-daerah yang potensial.

"Setelah penilaian, nantinya untuk yang siap akan dikelompokkan dan diberikan persiapan waralaba, dan pendampingan penyusunan modul sistem waralaba. Sementara yang belum siap, akan diberikan pendampingan perbaikan kinerja bisnis," kata Fetna.

Menurut Fetna, rencana menyusun peta jalan direncanakan bisa selesai pada Desember 2015, mengingat pada awal 2016, Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah akan mulai diberlakukan.

"Targetnya Desember 2015 harus selesai, karena 2016 harus mulai implementasi roadmap tersebut. Harus jelas siapa yang disasar dan bagaimana pengembangannya," kata Fetna.

Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, Kementerian Perdagangan sudah mendampingi kurang lebih sebanyak 400 pengusaha yang rencananya dipersiapkan untuk waralaba. Namun, hanya sebanyak 20 persen yang benar-benar siap.

Di Indonesia, sesuai dengan data Asosiasi Franchise Indonesia, hingga 2014, tercatat ada sekitar 698 waralaba yang terdiri dari 63 persen waralaba dan kesempatan usaha setempat serta 37 persen merupakan waralaba asing, dimana jumlah gerai waralaba per tahun 2015 mencapai 23.844 gerai.

Pada 2014, Asosiasi Franchise Indonesia juga mencatat omset data waralaba dan BO di Indonesia mencapai Rp172 triliun.

Pewarta: Vicky Febrianto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015