Kompetisi tersebut diperuntukkan bagi mahasiswa-mahasiswi yang memiliki latar belakang pendidikan desain, yang dituntut untuk merancang sebuah produk daur ulang dengan materi yang terbatas.
Manajer XSProject, Retno Hapsari, mengatakan kompetisi tersebut nantinya juga akan bermanfaat untuk komunitas pemulung dan pegiat daur ulang yang sempat mereka bina dengan dukungan Accenture Indonesia.
"Kami ingin generasi muda terutama para mahasiswa yang memang memiliki latar belakang desain agar turut aktif pula membantu keberlangsungan pemanfaatan aktivitas daur ulang sampah. Mahasiswa pasti memiliki ide-ide yang tidak biasa," kata Retno saat ditemui usai seremoni kesepakatan kemitraan tanggung jawab sosial Accenture Indonesia dengan sejumlah LSM di Jakarta, Rabu.
Kompetisi tersebut diharapkan segera berlangsung sebelum akhir tahun 2015 yang diperkirakan akan memakan waktu selama lebih kurang 10 pekan.
Nantinya akan disaring 10 calon penerima dana bantuan untuk merealisasikan desain produk daur ulang mereka dalam bentuk purwarupa sebelum dipilih tiga pemenang, yang desainnya diharapkan bisa diproduksi massal oleh warga binaan XSProject.
Desainer interior yang juga pengajar di Universitas Mercu Buana dan Universitas Tarumanagara, Nuarista Edi Nugraha, dipercaya XSProject untuk merumuskan konsep kompetisi tersebut.
"Intinya kami tidak ingin mempersulit calon peserta yang mau berkreasi. Tetapi nantinya kami akan membentuk tim juri yang akan menilai dari berbagai perspektif seperti desain, kebermanfaatan dan ekonomis," kata Nuarista.
Desain produk daur ulang tersebut, lanjut Nuarista, harus memenuhi kriteria berasal dari bahan limbah yang mudah diperoleh, memiliki nilai jual dan bisa diproduksi secara massal.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
