Solo (ANTARA News) - Sedikitnya 38 desa di delapan kecamatan di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, mengalami kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan, kata Sekretaris Daerah Kabupaten Wonogiri Suharno.

Telaga-telaga yang diandalkan warga di daerah tersebut untuk memenuhi kebutuhan air bersih sekarang hampir semuanya sudah mengering, kata Suharno ketika menerima bantuan air bersih dari Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Rabu.

Ia mengatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari warga yang tinggal di 38 desa tersebut sekarang harus membeli dengan harga antara Rp150 ribu sampai Rp200 ribu per tangki.

"Ya untuk harga air bersih di sini memang bervariasi dan ini tinggal dilihat jaraknya, semakin jauh seperti di daerah Paranggupito bisa mencapai Rp200 ribu per tangkinya," Suharno sambil menambahkan kekeringan di Wonogiri sudah dimulai sejak akhir bulan Juni lalu.

Direktur Utama Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat mengatakan bahwa pemberian bantuan tersebut merupakan tindak lanjut dari imbauan Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo.

Ia mengatakan dari perusahaan yang dipimpinnya memberikan bantuan air bersih sebanyak 2000 tangki, yang masing-masing untuk Wonogiri 740 tangki dan sisanya diberikan daerah Kabupaten Pati, Kabupaten Blora dan Kabupaten Rembang.

Sido Muncul juga akan memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan di daerah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kami sedang melakukan survei untuk kedua daerah tersebut nanti dalam waktu dekat akan kami berikan bantuan air tersebut," katanya.

Irwan Hidayat mengatakan melalui bantuan tersebut diharapkan bisa meringankan beban kepada masyarakat di Wonogiri yang sekarang ini kesulitan mendapat air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Pewarta: Joko Widodo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015